Galakkan Jaga Kerukunan, Ribuan Umat Buddha NSI Gelar Gerak Jalan
Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 tahun Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI)menggelar Gerak Jalan Kerukunan Umat Beragama, M
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 tahun Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI)menggelar Gerak Jalan Kerukunan Umat Beragama, Minggu (3/11/2019).
Gerak Jalan Kerukunan Umat Beragama ini diikuti ribuan umat Buddha NSI, dan umat agama lain, serta ratusan orang dari Komunitas Papua di Jakarta.
Mengusung tema "Rukun, Bersatu, Bergerak Untuk Indonesia Jaya", rute gerak jalan ini dimulai dari Kantor Kementerian Agama RI di Jalan M.H. Thamrin, menuju Patung Kuda, berputar balik menuju Bundaran HI, dan berputar balik kembali ke depan Kantor Kementerian Agama RI di Jalan M.H. Thamrin.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga dan Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid turut ikut dalam kegiatan tersebut.
Hadir pula mendampingi, Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Caliadi dan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Nifasri.
Kehadiran mereka dianggap sebagai dukungan pemerintah terhadap kegiatan swadaya umat Buddha NSI ini.
Baca: Respons Mahfud MD Sikapi Isu Larangan Penggunaan Cadar di Lingkungan Instansi Pemerintah
Baca: Gaji Dibayar Negara, Menteri Agama Minta PNS yang Tidak Menghormati Lagu Kebangsaan Sebaiknya Mundur
Perwakilan umat agama islam diwakilkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk umat Hindu, Persatuan Gereja-gerja di Indonesia (PGI) untuk umat Kristen, agama katolik diwakilkan oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) mewakili unsur agama Konghucu.
Ketua Umum NSI, Maha Pandita Utama Suhadi Sendjaja dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kerukunan sudah menjadi filosogi hidup umat NSI.
"Memelihara dan merawat kerukunan adalah salah satu wujud nyata dari balas budi tersebut. Kerukunan itu bukan barang jadi melainkan hasil daripada usaha, dan itu menjadi modal dasar untuk pembangunan," ucapnya di depan Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (3/11/2019).
Katanya, dari terwujudnya kerukunan, bisa membantu membangun negara yang maju.
"Presiden saat ini bercita-cita ingin mewujudkan Indonesia yang maju, Indonesia yang Jaya, maka melalui gerak jalan ini kita bersama menciptakan suasana dan memancarkan getaran kebaikan tersebut untuk mewujudkan Indonesia maju," jelas dia.
Adapun dalan kegiatan ini, menampilkan performa parade iringan kesenian daerah tradisional Indonesia dan juga kesenian kontemporer dari umat Buddha NSI.
Seperti Marching Band, parade pakaian daerah 34 provinsi Indonesia, iringan alat musik tradisional Angklung yang libatkan oleh 1.000 Wanita Buddhis NSI berkebaya, hingga penari-penari tradisional dari umat Buddha NSI.