Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sembilan Siswa MTS di Ciputat Alami Perundungan: Dipukuli Hingga Dicekoki Miras oleh Seniornya

Perlakuan itu dialami pada sembilan siswa MTS di kawasan Ciputat, yakni MD, AD, KSN, RJH, JS, MSY, N, FN dan MFM

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Sembilan Siswa MTS di Ciputat Alami Perundungan: Dipukuli Hingga Dicekoki Miras oleh Seniornya
TribunJogja.com
Ilustrasi bullying 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Aksi perundungan atau bullying yang dilakukan senior terhadap junior di lingkungan sekolah masih ditemukan.

Kali ini terjadi di salah satu SMP di Tangerang Selatan (Tangsel).

Bagi Junior yang tidak tidak mengikuti kata senior, maka habis dianiaya.

Perlakuan itu dialami pada sembilan siswa MTS di kawasan Ciputat, yakni MD, AD, KSN, RJH, JS, MSY, N, FN dan MFM.

Kelima senior itu adalah: H, R, FA, DAD dan K.

Mereka dipukul disuruh push up sambil diduduki punggungnya.

sampai-sampai dicekoki miras oplosan, disuruh merokok oleh para senior itu.

Berita Rekomendasi

Bahkan ada anak yang disuruh mematikan rokok menggunakan lidah.

Pukulan yang bukan bercanda karena sangat keras itu membuat wajah para anak-anak yang ditatar bonyok.

Bahkan ada salah seorang anak yang mengaku sakit saat bernafas karena dadanya dipukul.

Kejadian pada Senin dan Selasa (14-15/10/2019) itu ketahuan setelah kesembilan anak akhirnya bercerita soal kondisi wajah dan badan mereka yang penuh luka lebam.

Para orang tua itupun akhirnya bertemu.

Mereka juga sempat rapat dengan orang tua para pelaku dan pihak sekolah sampai akhirnya diputuskan untuk melanjutkan kasus itu ke polisi pada Sabtu (2/11/2019).

Iqbal, salah satu orang tua korban, mengatakan, pangkal masalahnya adalah, karena kesembilan junior itu ingin keluar dari gengster bernama Vembajak.

Di geng itu, para junior harus mengumpulkan uang sampai Rp 80 ribu per minggu.

Uang itu digunakan untuk membeli miras sampai peralatan tawuran, dari mulai gear motor sampai celurit.

Para senior yang mengetahui para juniornya ingin keluar dan mulai tidak nongkrong bareng lagi itu kesal.

"Sebenarnya anak saya dan yang lainnya ingin keluar. Mereka enggak nongkrong lagi. Eh taunya malah dijemput dan dikumpulin sampai dipukulin gitu," ujar Iqbal di Ciputat.

Iqbal menjelaskan, kejadian di rumah salah satu pelaku alias senior itu dan di kantin sekolah.

"Ada dua tempatnya, pertama anak saya dan yang lain dijemput ke rumah seniornya itu, dipukulin kan di situ. Ada juga yang besoknya di kantin sekolah," ujarnya.

Iqbal pun menceritakan penganiayaan para senior itu kepada para korban.

"Dipukulin, disuruh push up, dicekokin rokok, miras oplosan, anaknya sendiri yang bilang itu oplosan. Malaj ada yang disuruh matiin rokok pakai lidah," katanya.

Penganiayaan itu sampai membuat trauma di diri para korban, bahkan sampai ada yang dipindahkan dari sekolah.

Iqbal mengatakan, para orang tua korban memahami bahwa pelaku juga masih di bawah umur, namun ia berharap jalur hukum bisa memutus tradisi kekerasa di dunia pendidikan itu.

Laporan pun diterima Polsek Ciputat dengan nomor: LP/1124/K/XI/2019/Sek Cip/Res Tangsel.

"Kita ingin tradisi penataran senioritas itu enggak ada lagi. Pelaporan ini juga sudah kita bicarakan matang-matang. Semoga pelaku bisa mendapat ganjaran sepantasnya," ujarnya.

Semantara, Kepala Sekolah MTS Madrasah Pembangunan, Mompn Mujiburahman, menyayangkan hal itu.

Pihaknya sudah mengetahui kejadian itu atas laporan para orang tua murid korban.

Momon juga mengatakan, sudah memediasi antara orang tua korban dengan para pelaku dan orang tuanya.

"Kami sangat menyayangkan kejadian itu. Pada dasarnya sudah di tingkat kami. Sudah kami laukan pertemuan kedua belah pihak. Orang tua korban, orang tua pelaku dan pelaku sudah tanda tangan di atas materai. Kami juga sudah datang ke rumah para orang tua korban," ujar Momon melalui sambungan telepon, Senin (4/11/2019).

Momon juga menambahkan, pihaknya sebagai korban, mengambil banyak pelajaran dari kejadian itu dan sudah menyiapkan sejumlah kegiatan preventif agar tidak terjadi peristiwa serupa.

 Ada Pemeliharaan Gardu, Sejumlah Wilayah di Bekasi Akan Padam Listrik

 Sidang Gugatan Orangtua Murid SMA Gonzaga yang Anaknya Taak Naik Kelas Digelar Hari Ini

 Ade Armando Pajang Meme Joker Anies, Ahli Hukum Bandingkan dengan Kasus Buni Yani & Ungkap Bedanya

"Ke dua kami sudah melakukan kegiatan preventif agar hal serupa tidak terjadi lagi. InsyaAllah sih tidak. Dan ini menjadi pelajaran bagi kami," jelasnya.

Mengetahui kejadian itu berlanjut ke jalur hukum, Momon siap koperatif kepada aparat.

Ia mengatakan siap memberikan kesaksian sejujur-jujurnya.

"Yang kami pahami waktu itu mereka melihat perkembangan. Kami tetap intens melakukan pertemuan. Namun nampaknya kami tidak tahu apakah semua sepakat atau beberapa saja yang ingin melaporkan itu. Tapi kami akan koperatif. Kami akan menyampaikan hal-hal yang harus kami sampaikan," ujarnya.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Perkara Geng Sekolah, Siswa MTS Madrasah Pembangunan Dipukuli Hingga Dicekoki Miras oleh Alumni

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas