Pohon Angsana di Cikini Ditebang, DPRD DKI Fraksi PDIP Usul Diganti Pohon Kurma
“Saya mengusulkan untuk ditanami pohon kurma (di trotoar),” ujar Ida di Cikini, Jakarta Pusat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanam pohon kurma di sejumlah trotoar kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
“Saya mengusulkan untuk ditanami pohon kurma (di trotoar),” ujar Ida di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).
Ida mengatakan, seharusnya Pemprov DKI Jakarta mengganti pohon angsana yang telah ditebang itu dengan pohon-pohon besar, bukan tanaman tabebuya.
Salah satu pohon besar yang diusulkan untuk ditanam di Cikini adalah pohon kurma.
Baca: PKL Kuasai Jalan Senen Raya, Alibi Anak Buah Anies: Pedagangnya Bandel Banget
Baca: Sekda DKI Bantah Berikan Draf Anggaran ke Dewan di Penghujung Batas Waktu
Ida menilai pohon-pohon tabebuya yang telah ditanam di depan Taman Ismail Marzuki akan membutuhkan waktu lama untuk tumbuh sesuai harapan.
Sehingga, kawasan di sana terkesan gersang dan tak terawat.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan bersurat ke Dinas Kehutanan untuk memperbincangkan hal itu.
“Nanti kami mau bersurat ke Dinas Kehutanan untuk menanam pohon yang sudah besar dan bermanfaat. Tanam saja pohon kurma,” ucap Ida.
“Iya secepatnya, kami akan menuliskan rekomendasi perawatan pohon dan usulan tanam Pohon Kurma,” imbuhnya.
Ida mengatakan, dengan menanam pohon kurma, nilai estetika trotoar pun akan bertambah.
Bahkan, tanaman ini juga dinilai lebih cepat tumbuh dibanding tanaman tabebuya.
“Kurma itu kalau ditanam itu bagus, bisa buat keindahan jalan. Lalu kurma bisa dililitin lampu kecil-kecil kan tambah bagus trotoar,” kata Ida.
Selain itu, akar pohon kurma yang kecil itu juga dinilai tidak akan merusak pedestarian jika nantinya ditebang atau dipindahkan.
Tumbuh di Bekasi
Pohon kurma khas timur tengah dapat tumbuh subur di Kota Bekasi, tepatnya di halaman Masjid Agung Al-Barkah, Jalan Veteran, Bekasi Selatan.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al-Barkah Abdul Hadie mengatakan, ada sedikitnya 13 pohon kurma yang menghiasi halaman masjid termegah di Kota Bekasi itu.
"Ada 13 pohon, tapi yang berbuah hanya empat pohon saja," kata Abdul Hadie saat dijumpai TribunJakarta.com pada Rabu (23/5/2018) lalu.
Keberadaan pohon kurma di Masjid Agung Al-Barkah sudah ada sejak proyek renovasi besar-besaran masjid pada 2004 silam, namun jika diperkirakan, umur pohon kurma yang ada sekitar 15 tahun.
"Kalau kurma yang di Masjid Al Barkah itu sudah ada sejak pembangunan, dulu pemborongannya bilang dapat pohon dari pandegalang, Banten," jelas dia.
Pohon kurma yang tumbuh subur di halaman Masjid Al Barkah rupanya hanya berbuah setahun sekali, namun itupun tidak banyak.
Dia mengakui, untuk buah kurma yang dihasilkan rasanya beebeda dengan kurma yang umumnya dijual di pasar-pasar.
"Tetap sama agak manis juga cuma dia kalau mulai kriput, udah enak dimakan, tapi kalau misalnya kita nungguin sampe kering itu enggak bisa," jelas Hadie.
Hadie mengakui kehadiran pohon kurma yang tunbuh di masjid Al-Barkah merupakan salah satu daya tarik masjid kebangaan warga Kota Bekasi itu.
"Ini sekarang masih berbuah hijau artinya belum matang, tapi kadang ada saja jemaah yang lihat tahu-tahu iseng memetik mungkin karena penasaran, tapi sekarang kita kasih pembatas supaya enggak bisa dipetik sembarangan," tandasnya.