Dalam Keadaan Mabuk, Pengemudi Camry Diduga Anak Pejabat Tabrak Pengguna Skuter Listrik hingga Tewas
Dalam BAP, kata Fahri, pihaknya menyimpulkan bahwa DH tidak konsentrasi sehingga menabrak para korban.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengemudi mobil Camry yang menabrak sejumlah pengguna skuter listrik atau otoped elektrik GrabWheels dipastikan oleh polisi sedang mabuk alkohol sehingga kehilangan konsentrasi.
Dua dari sejumlah pengguna skuter listrik yang ditabrak itu dipastikan tewas.
DH, inisial dari pengemudi Camry itu menabrak para pengguna skuter listrik di Senayan, Minggu (10/11/2019) lalu.
Meski begitu, Ditlantas Polda Metro Jaya tidak menahan DH, yang sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Hal itu dikatakan Kasubdit Bingakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/11/2019).
"Setelah kita BAP dan kita tetapkan sebagai tersangka, penyidik menilai bahwa DH, tidak perlu dilakukan penahanan. Sebab penyidik menilai bahwa tersangka, pertama tidak akan melarikan diri, yany kedua tidak akan menghilangkan barang bukti," papar Fahri.
Baca: Pelaku yang Tabrak Pemakai GrabWheels hingga Tewas Tak Ditahan Bukan karena Anak Pejabat
Baca: Kakak Korban Tabrak Skuter Listrik Menduga Polisi Tak Tahan Pelaku Karena Anak Pejabat Penting
Karena sejumlah pertimbangan dari penyidik itulah kata Fahri DH tidak dilakukan penahanan.
Dalam BAP, kata Fahri, pihaknya menyimpulkan bahwa DH tidak konsentrasi sehingga menabrak para korban.
"Jadi dia tidak konsemtrasi karena mabuk. Atau mabuknya itu dipengaruhi alkhohol. Ini diperkuat dengan pernyataan dari tersangka maupun dari saksi atau penumpang Camry rekan DH yakni Ltentunya," kata Fahri.
Dari keterangan saksi kata Fahri sebenernya saksi menilai DH mampu untuk mengendarai Camry saat itu.
"Tetapi dilihat dari kronologis, ada ketidakhati-hatian saat menyalip kendaraan di depannya. Sebab saat menyalip kendaraan, pengemudi harus yakin bahwa pada saat itu, posisi jalur di depannya aman. Dalam kasus ini ternyata ada kendaraan lain yaitu otoped listrik di depannya yang akhirnya ditabrak," papar Fahri.
Anak pejabat?
Keluarga dua pengguna layanan skuter listrik sewaan GrabWheels yang menjadi korban tabrak lari di kawasan Senayan pada 10 November lalu, merasa kecewa dengan keputusan polisi tak menahan tersangka penabrak, DH.
Alan, kakak dari salah satu korban tewas, Ammar (18), menduga pertimbangan polisi tak menahan DH karena terkait jabatan penting yang diduduki ibu tersangka.