Persitiwa Bom Bunuh Diri di Medan Berimbas ke Driver Ojol, Disuruh Buka Jaket saat Antar Barang
Beberapa pengemudi ojol pun hari ini terkena imbas dari aksi bom bunuh diri tersebut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Aksi teror berupa bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) membuat pengemudi ojek online (ojol) bereaksi.
Sebab, terduga pelaku bom bunuh diri mengenakan seraham ojol.
Beberapa pengemudi ojol pun hari ini terkena imbas dari aksi bom bunuh diri tersebut.
Pelaku bom bunuh diri di Medan yang mengenakan jaket ojek online membuat mereka jadi mendapat perlakuan berbeda, terutama saat mengantarkan pesanan makanan ke sejumlah tempat keramaian.
Satu di antaranya dialami Ahmad (23).
Ia harus melewati penjagaan ketat sampai diminta membuka jaketnya ketika hendak mengirim pesanan ke dalam salah satu mall di kawasan Jakarta Barat.
"Tadi saya sempat kirim makanan ke mall, biasanya itu enggak sampai buka jaket, tapi tadi suruh sampai buka jaket segala," kata Ahmad yang sedang memesan order makanan di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (13/11/2019).
Ahmad meyakini perlakuan berbeda itu terkait pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan yang mengenakan atribut ojek online.
Selain harus melepas jaket, Ahmad menyebut pemeriksaan di mall tersebut juga lebih teliti.
"Ya memang karena itu (bom), soalnya kan baru hari ini aja sampai suruh buka jaket, kalau biasanya mah cuma dicek barang bawaannya aja," kata Ahmad.
Sementara itu, Parno (42) mengaku belum merasakan perlakuan berbeda saat mengirimkan pesanan makanan ke sebuah perkantoran di kawasan SCBD.
Sebab, selama ini ia menyebut pengamanan di kawasan bisnis itu memang ketat.
"Tadi siang nganter ke SCBD. Disana kan emang ketat pengamanannya. Kalau yang berbeda di hari ini sih saya belum ngerasain," katanya.
Dampak bagi driver ojol di Bekasi