Pengurus PWI DKI Jaya Beraudiensi ke Humas Polda Metro Jaya
PWI Provinsi DKI Jaya yang diketuai Sayid Iskandarsyah melakukan audensi dengan Kabid Humas Polda Metro Kombes Pol Yusri Yunus
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi DKI Jaya yang diketuai Sayid Iskandarsyah melakukan audiensi dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, yang berlangsung di Mapolda Metro Jaya, Rabu (27/11/2019).
Dalam pertemuan tersebut, Yusri Yunus menjelaskan mengenai program Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter), Jenderal (Pol) Tito Karnavian begitu pula sama dengan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis, mengenai bagaimana program pemantapan dari manajemen media tersebut.
Tentunya dalam hal ini bagaimana pihak Kepolisian bersinergi dengan temen-teman media, khususnya temen-teman wartawan, termasuk di dalamnya dari PWI DKI Jaya.
“Pak Tito sama Pak Idham, menganggap bahwa media itu tidak seperti zaman dulu, kita harus tarik ulur. Dengan wartawan jangan terlalu dekat, jangan juga terlalu jauh, dulukan begitu. Tapi sekarang itu sudah tidak bisa lagi seperti itu,” ungkap Yusri Yunus.
Dikatakan Yusri Yunus, karena media ini sudah masuk dimensinya di dalam catetan negara. Apalagi kita ada tiga pilar yaitu Eksekutif, Legislatif, Yudikatif. Namun sekarang ada lagi dimensi keempat yaitu media, yang tidak bisa lagi ditinggalkan.
"Saya masuk dalam lingkungan media, sejak 2008. Bahkan setengah Dinas saya di Kepolisian dilakukannya di bidang Humas. Kepercayaan masyarakat terhadap jajaran kepolisian ini, 50 persen lebih itu, berdasarkan informasi dari media. Mau kerja bagus, mau kerja keras, kalau tidak diinformasikan di media, apa itu,” katanya.
Yusri Yunus juga menyinggung mengenai terjadinya benturan aparat Kepolisian dengan wartawan dilapangan.
“Memang itu terjadi. Kita akui, Polri mengakui masih sering terjadi dilapangan benturan polisi dengan wartawan,” selorohnya.
Disebutkannya, memang ada MoU antara Dewan Pers dengan Kepolisian, namun sampai dengan saat ini, petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk lapangan (juknis) belum ada.
“Kita telah usulkan kepada Dewan Pers, agar dapat sama-sama membahas kembali untuk juklak dan juknis, sehingga tidak terjadi lagi nantinya benturan tersebut,” tandasnya.
Yusri Yunus mengatakan belum lama ini dirinya menyampaikan kepada Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Muhammad Iqbal, untuk membuat pelatihan bersama antara teman-teman media dengan pihak kepolisian, yang sebelumnya sudah dilaksanakan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok selama satu hari.
"Pelatihan itu adalah simulasi demo, bagaimana menghadapi demo massa, dimana posisi peliputan dari media media, saat menghadapi aksi demo tersebut," jelasnya.
Dalam simulasi peliputan demo tersebut, wartawan itu disepakati adanya perbedaan, seperti wartawan harus menggunakan rompi dan halm.
"Tentunya kita juga akan membuat SOP liputan dilapangan saat adanya demo," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.