Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Portal Sungai Turi Dirusak Lagi, Praktisi Hukum: Polisi Bisa Tangkap Pelaku Tanpa Laporan Pemkab

Pemkab Tangerang mengaku sudah berkoodinasi dengan pihak kecamatan Pakuhaji untuk mengumpulkan bahan laporan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Portal Sungai Turi Dirusak Lagi, Praktisi Hukum: Polisi Bisa Tangkap Pelaku Tanpa Laporan Pemkab
istimewa/Wartakotalive.com
Portal Jalan Sungai Turi yang dirusak untuk kedua kali. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Portal di Jalan Sungai Turi di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, kembali dirusak sekelompok orang, Kamis (28/11/2019).

Para pelaku perusakan diduga warga sekitar.

Terulangnya aksi pembongkaran tersebut diduga karena lemahnya pengawasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terhadap aset negara.

Sebab, Pemkab Tangerang dinilai kurang responsif dengan tidak segera membuat laporan polisi pada aksi perusakan pertama.

Padahal, portal dan barrier yang dirusak tersebut baru dipasang kembali oleh Satpol PP Kecamatan Pakuhaji pada Minggu (17/11/2019) setelah dibongkar paksa sekelompok orang sehari sebelumnya, Sabtu (16/11/2019) lalu.

“Pemkab adalah institusi negara, harusnya lebih responsif terhadap dinamika yang terjadi di lapangan,” kata praktisi hukum M Zakir Rasyidin lewat sambungan telepon Kamis (28/11/2019) dilansir Warta Kota.

“Apalagi kaitannya dengan aset negara untuk kepentigan publik. Segera carikan solusi yang terbaik menurut hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” sambungnya.

Berita Rekomendasi

Dalam kasus ini, lanjut Zakir, seharusnya polisi sudah bisa mengambil langkah hukum tanpa harus menunggu laporan dari Pemkab.

“Harusnya Begitu. Demi menjaga kondusifitas lokasi, karena salah satu Tupoksi Kepolisian adalah menciptakan keamanan,” urainya.

Ketua Umum Majelis Advokat Muda Nasional Indonesia (Madani) ini menghimbau agar masalah ditempuh lewat jalan sesuai rel yang semestinya.

“Sehingga dengan begitu, konflik hukum terselesaikan melalui rel yang sesungguhnya. Tidak dengan perusakan ataupun tindakan di luar hukum. Sebab Pak Presiden Jokowi dengan tegas mengatakan bahwa hukum adalah panglima, artinya silahkan lakukan perlawanan hukum, bukan perlawanan fisik," tutup Zakir.

Senada disampaikan Pengamat Hukum Herwanto Nurmansyah. Menurut Ketua Umum Barisan Advokat Bersatu (Baradatu) ini, polisi harus mengambil sikap untuk menindak tegas pelaku perusakan.

“Kalau sudah terkait dengan ketertiban umum seperti itu (perusakan portal), nggak perlu nunggu laporan Pemkab. Polisi bisa bertindak, menangkap, walaupun tidak ada laporan, apalagi itu milik pemerintah,” kata Herwanto.

Sementara itu Biro Hukum Pemkab Tangerang, Rizal mengatakan, pihaknya memang belum menempuh jalur hukum terkait perusakan Portal Jalan Sungai Turi.

"Belum, kita masih dalam pembahasan. Kita belum ada kordinasi lebih lanjut. Kita masih menjaga kondusifitas," kata Rizal ketika dihubungi pada Kamis (28/11/2019).

Rizal mengaku sudah berkoodinasi dengan pihak kecamatan Pakuhaji untuk mengumpulkan bahan laporan untuk disampaikan kepada pihak pemkab terkait langkah apa yang akan diambil.

"Kami dari biro hukum pemkab menunggu hasil laporan dari pihak kecamatan Pakuhaji melalui Sekertaris Kecamatan," katanya.

"Jika dilihat dari aspek hukum sudah ada pelanggaran, kita akan mengumpulkan data-data dan bukti-bukti terlebih dahulu untuk membuat laporan, kita tunggu saja nanti," imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Pakuhaji AKP M Isa Anshori mengaku heran atas sikap Pemkab Tangerang yang tidak segera membuat laporan ke kepolisian atas kasus pembongkaran pertama.

"Yang saya heran, kok pemilik aset tidak lapor. Ya, artinya kan yang punya aset itu Pemkab. Saya cek di polres juga, laporan tidak ada," kata AKP Isa.

Dirinya menyebut, sejauh ini Polsek Pakuhaji belum ada komunikasi dengan pihak Pemkab Tangerang. Sementara, portal (barang bukti) yang dirusak sebelumnya diamankan di Mapolsek Pakuhaji.

"Belum ada komunikasi dengan Pemkab. Barbuk masih disimpan di Polsek," ujar Isa.

Informasi yang dihimpun, warga yang terduga pelaku perusakan portal kali ini berjumlah 4 orang. Dua di antaranya bukan warga Desa Laksana.

"Pelaku berjumlah 4 orang, berdasarkan keterangan saksi di TKP dirinya mengenal 2 dari empat pelaku yang merupakan warga setempat, sementara dua orang lainnya tidak dikenal. Menurut saksi bukan warga (sekitar) Sungai Turi," kata  Kapolsek.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Portal Sungai Turi Dirusak Lagi, Polisi Bisa Tangkap Pelaku Tanpa Laporan Pemkab, https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/28/portal-sungai-turi-dirusak-lagi-polisi-bisa-tangkap-pelaku-tanpa-laporan-pemkab?page=all.


Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas