Dokter Pemilik Klinik Hubsch Belajar Menyuntik Stem Cell Ilegal dari Media Sosial
OH selaku dokter dan pemilik klinik kesehatan Hubsch Clinic di Kemang, Jakarta Selatan, diketahui belajar suntik stem cell dari media sosial
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - OH selaku dokter dan pemilik klinik kesehatan Hubsch Clinic di Ruko Bellepoint, Kemang, Jakarta Selatan, diketahui belajar suntik stem cell dari media sosial.
Dalam kasus praktik stem cell ilegal, Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Metro menangkap dan menetapkan tiga tersangka.
Mereka di antaranya OH selaku dokter dan pemilik klinik, YW (46) selaku manajer Kintaro Power Cell Ltd di Indonesia, dan LJ (47) seorang perempuan selaku marketing manager Kintaro Power Cell.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana menuturkan dokter OH adalah dokter umum yang memang memiliki izin praktik perorangan.
Baca: Polisi Sebut Klinik Stem Cell Ilegal di Kemang Sasar Orang Kaya dan Masuk Jaringan Internasional
"Namun ia tidak memiliki legalitas dalam praktik stem cell ini yang mesti memiliki keahlian khusus," kata Nana dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/1/2020).
Menurut Nana, dokter OH tidak memiliki kompetensi melakukan suntik stem cell.
"Karena ia dokter, maka soal menyuntik adalah hal biasa. Namun untuk stem cell ini, ia banyak belajar dari media sosial atau medsos. Sehingga praktik yang dilakukannya ilegal," kata Nana.
Karena kasus ini, kata Nana, Dinkes DKI sedang mempertimbangkan mencabut izin praktik dokter OH.
Baca: Klinik Hubsch Tak Terdaftar di Sudin Kesehatan Jaksel, Pemilik Cuma Punya Izin Praktik Dokter Umum
Selain itu Nana, mengatakan dari sekitar 56 pasien praktik stem cell ilegal di klinik kesehatan Hubsch Clinic di Ruko Bellepoint, Kemang, Jakarta Selatan, yang diungkap pihaknya, sampai saat ini belum ada satupun pasien yang mengeluh atas kondisi kesehatan mereka.
Artinya kata Nana, para pasien ini tidak merasakan ada dampak negatif setelah mereka mendapatkan suntik serum stem cell.
Bahkan pasien yakin, stem cell yang mereka dapatkan memperbaiki kondisi kesehatan mereka.
"Terkait dampak ini, belum ada dan masih dalam pendalaman. Nanti para konsumen yang pernah disuntik ini, akan kami panggil dan kami periksa lagi," kata Nana.
Menurutnya pihaknya juga masih memeriksa apakah serum stem cell yang diberikan tersangka ke konsumen asli atau tidak.
Baca: Sekuriti Komplek TNI AL di Radio Dalam Kehilangan 3 Jari Tangannya saat Gagalkan Aksi Curanmor
"Apa kandungannya, asli atau tidak, masih kami periksa serum stem cellnya," kata Nana.