Geliat Lokalisasi Gang Royal di Penjaringan: PSK Punya Tisu Masing-masing, Sewa Kamar Rp 30.000
Ameliza, Putri, Silvi, Lilis, dan belasan nama PSK lainnya tercantum di bungkus-bungkus tisu tersebut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ameliza, Putri, Silvi, dan Lilis, tidak terlihat di lokalisasi gang Royal, RT 02/RW 13 Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (29/1/2020) malam.
Para pekerja seks komersial (PSK) itu, beserta puluhan nama-nama lainnya, sepertinya sudah tahu bahwa malam kemarin bakal ada razia.
Stand Bolang, kafe tempat para PSK itu menjajakan diri, juga puluhan kafe lainnya di gang Royal, kosong melompong saat digerebek ratusan petugas dari Satpol PP dan polisi.
Baca: Kasus Remaja Dijadikan Budak Seks: Disiksa, Dicekoki Miras dan Dipaksa Layani 4 Pria Sehari
Razia ini diduga bocor, sehingga para pemilik kafe dan PSK di gang Royal terlanjur mengosongkan lokasi jelang penggerebekan.
Di Stand Bolang, sekira pukul 23.00 WIB malam kemarin, yang tersisa hanya kesunyian dan kegelapan.
Saat disambangi, pintu masuk ke Stand Bolang digembok, sehingga petugas pun mendobraknya.
TribunJakarta.com yang mengikuti dari belakang melihat delapan bilik kamar di lantai dua kafe tersebut ditinggalkan begitu saja ketika masuk ke Stand Bolang.
Luas kamar 2x1 meter yang mirip ukuran kuburan makin menambah lengkap suasana sepi di Stand Bolang malam kemarin.
Padahal, kata warga sekitar, jam-jam ramai pelanggan di bilik-bilik kamar gang Royal, termasuk di kafe Stand Bolang, biasanya terjadi mulai 20.00 WIB-4.00 WIB keesokan paginya.
Nyatanya, setelah razia diduga bocor malam kemarin, suasana di gang Royal berubah 180 derajat.
Masih di Stand Bolang, dekat bilik-bilik kamar seluas kuburan tersebut, saya melihat sebuah rak besi.
Pada rak itu, terdapat puluhan tisu bersih yang masih dalam bungkus plastiknya.
Menariknya, bungkus tisu tersebut diberi label kertas bertuliskan nama-nama PSK yang biasa melayani tamu di bilik-bilik kamar Stand Bolang.