POPULER: Potret Rumah Rp 1,2 M Milik Bos WO Pandamanda yang Diduga Hasil Menipu Klien
Penampakan Rumah Mewah WO Pandamanda Senilai 1,2 Miliar, Diduga Hasil Menipu Klien
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Anwar Said pemilik wedding organizer (WO) Pandamanda telah ditetapkan tersangka oleh Polres Metro Depok, atas kasus penipuan puluhan kliennya yang menyebbakan kerugian hingga miliaran rupiah.
Ketika kasusnya diungkap ke publik, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan bahwa usaha pelaku mulai goyah pada tahun 2018 ketika dirinya membeli sebuah rumah seharga Rp 1,2 miliar.
Meski baru membayar Rp 300 juta dan menyicil sisanya, uang yang digunakan unutk membeli rumah di Jalan Daya Guna, Pancoran Mas, Kota Depok, itu menggunakan uang milik kliennya.
Pantauan TribunJakarta.com, di lokasi, rumah tersebut terdiri dari dua lantai dengan teras yang cukup luas.
Pada bagian pintu, terpasang garis polisi yang mana artinya rumah tersebut telah disegel oleh pihak kepolisian.
Sejumlah barang-barang seperti sofa, pot tanaman, sepatu, dan beberapa kursi kayu lengkap dengan mejanya masih tertata rapih dibagian depan rumah berwarna putih tersebut.
Tetangga di depan rumah Anwar yang enggan disebut identitasnya mengatakan, Anwar tinggal berdua dengan istrinya di rumah tersebut.
Namun sejak penangkapan Anwar, ia tidak melihat kehadiran istrinya sama sekali.
“Pokoknya habis ditangkap itu istrinya gak pernah kelihatan sih, kalu disini iya betul dia tinggal berdua dengan istrinya,” katanya di depan kediaman Anwar Said, Jumat (7/2/2020).
Ia mengatakan, dirinya dan juga tetangga sekitar mengenal Anwar sebagai sosok yang introvert.
Jarang bersosialisasi dengan warga sekitar, membuat warga sekitar mengenal Anwar sosok yang cenderung pendiam.
“Introvert sih ya, jadi ngobrol ya cuma sekedar menyapa aja kalau ketemu,” ujarnya.
Berutang ke vendor demi untung Rp 5 juta
Fakta terbaru siasat wedding organizer Pandamanda akhirnya terungkap.
Rupanya tak hanya puluhan calon mempelai yang ditipu Anwar Said (35), tetapi vendor alias penyedia jasa turut menjadi korbannya.
Hal itu diketahui setelah adanya pengakuan Lea Ghozal yang datang ke Mapolres Metro Depok untuk menemui Anwar Said yang telah ditangkap sejak Senin (3/2).
Lea Ghozal diketahui merupakan korban dugaan penipuan dana oleh WO Pandamanda.
"Saya datang mewakili grup vendor korban (red: Pandamanda)," aku Lea Ghozal.
Lebih lanjut, Lea Ghozal menjelaskan, dirinya merupakan penyedia jasa sound system yang telah tergabung bersama belasan vendor lain yang juga mengaku kerap telat dibayar Pandamanda.
Lea Ghozal menuturkan, di dalam grup itu terdapat vendor MC hingga make up yang menjadi korban Pandamanda.
Mereka kerap ada di lokasi pesta pernikahan yang sama, pesta pernikahan yang digelar Pandamanda.
"Saya sendiri belum dibayarkan (untuk sewa sound system pernikahan) di Cikarang, Cengkareng, dan di Bella Vista (Bekasi). Paketannya Rp 2 jutaan. Jadi totalnya Pandamanda utang ke saya Rp 6,2 juta," beber Lea Ghozal.
"Itu harga paket untuk 2.000 watt. Kecil gedungnya," lanjutnya.
Lea Ghozal memaparkan, saat ini telah memasuki tahun kedua bekerja sama dengan Pandamanda.
Meski demikian, belakangan Pandamanda telat bayar oleh AS semakin parah hingga gagal bayar sewa sound system di tiga helatan pernikahan terakhir.
Akibatnya, ia mesti menalangi gaji para penyanyi dan pemusik menggunakan dana hasil kerja sama dengan wedding organizer lain.
Pandamanda, wedding organizer di Depok, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020)." />
Lea Ghozal menjelaskan, terdapat siasat yang dilakukan WO Pandamanda di Depok untuk menggelapkan biaya vendor.
"Jadi gini dia sistemnya. Ketika saya mau ikut event selanjutnya, event yang minggu lalu baru dilunasin. Jadi gali lubang, tutup lubang."
"Begitu kan otomatis saya harus terikat dengan dia. Saya dikasih jadwal dulu ke depan, baru dibayarkan event yang minggu lalu," tegas Lea Ghozal.
Siasat Anwar Said untuk berutang itu dilakukan selama setahun awal ketika bekerja sama dengan Lea Ghozal.
Raup untung Rp 5 juta per Acara
Pemilik WO Pandamanda, Anwar Said menuturkan, pihaknya kerap mendapatkan keuntungan Rp 5 juta per acara.
Keuntungan itu digunakannya untuk membayar gaji 10 karyawannya.
Enam diantara karyawan Pandamanda itu diberikan gaji sekitar Rp 1- 1,8 juta.
"Keuntungan ada sedikit sih, yang penting kami event-nya jalan dulu saja. Kurang lebih keuntungan per event Rp 5 juta," tegas Anwar Said.
Anwar Said mengaku, Pandamanda rata-rata bisa melangsungkan 4 pesta pernikahan sekaligus dalam seminggu. Asumsinya, 2 di hari Sabtu dan 2 di hari Minggu.
"Sekarang kurang lebih sudah masuk sekitar 50 lebih order sampai Januari 2021. Cuma, ada bulan-bulan yang kosong. Enggak semuanya full. Itu semua rata-rata bayar DP (down payment/uang muka). Ada yang Rp 10 juta, ada yang Rp 25 juta. Kami ada uang masuk, kami gunakan untuk operasional. Lalu kami kelola," ucap Anwar Said.
Puluhan calon mempelai lapor polisi
Puluhan pasangan calon pengantin terancam gagal menikah lantaran jadi korban penipuan wedding organizer.
WO yang belum diketahui namanya ini ketahuan menipu seorang pelanggannya.
Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus mengatakan pihaknya mendapatkan penipuan berkedok WO dari laporan pelanggan.
Firdaus menjelaskan, laporan pelanggan yang tertipu diterima pada Minggu 2 Februari 2020.
"ADA yang merasa tertipu oleh salah satu wedding organizer karena ketika acara makanannya tidak hadir,” ucap Firdaus di Polres Metro Depok, Selasa (4/2/2020).
Selanjutnya polisi menyelidiki laporan tersebut dan mengamankan Anwar Said, pemilik WO bodong tersebut.
“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan mengakui."
"Bahwa sementara pengakuannya itu terkait kesalahan di manajemen,” tambah Firdaus.
Firdaus berujar, sementara proses pemeriksaan berjalan korban WO tersebut ternyata tak hanya satu pasangan.
"Diketahui saat ini sudah hadir ada 28 orang yang merasa tertipu."
"Tetapi memang untuk eventnya itu baru dilaksanakan minggu depan sampai Agustus,” sambung dia.
Dari 28 orang yang melapor, rata-rata korban sudah mentransfer uang sebesar Rp 50 juta hingga RP 100 juta.
“Sudah kami data adalah 28 rata-rata sudah melakukan transfer Rp 50 sampai Rp 100 juta."
"Ini kami terus melakukan pendalaman sehingga nanti kami akan sampaikan hasil penyelidikannya,” tuturnya. (tribunjakarta/kompas)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Penampakan Rumah Rp 1,2 M Milik Bos WO Pandamanda Diduga dari Uang Korban, Ini Kata Tetangga