Genangan Air Mencapai 100 Cm, 62 Jiwa Terpaksa Mengungsi
DKI Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan dengan curah hujan tinggi. Sejumlah wilayah dilaporkan banjir dan warga terpaksa mengungsi.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DKI Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan dengan curah hujan tinggi sejak Sabtu (22/2/2020) malam hingga Minggu (23/2/2020) dinihari.
Sejumlah wilayah dilaporkan banjir dan warga terpaksa mengungsi.
Dalam rekap data banjir Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI pada Minggu (23/2/2020) pukul 06.00 WIB, sekitar 62 jiwa dari 22 kelompok keluarga mengungsi di dua lokasi pengungsian di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.
Banjir di kedua wilayah ini membuat warga terpaksa mengungsi.
Namun secara total ada 87 RT dan 55 RW dari 23 kecamatan tergenang air.
Di Jakpus, sebanyak 14 RT dan 14 RW terdampak.
Ada 50 jiwa dari 13 KK terpaksa mengungsi di satu lokasi, karena pemukiman mereka digenangi air mencapai 20 - 90 cm.
Sementara di Jaktim, ketinggian air 5 - 100 cm membuat 12 jiwa dari 9 KK tinggal di satu tempat pengungsian.
Sebanyak 52 RT dan 28 RW terdampak genangan air ini.
Baca: Akibat Virus Corona, Pertandingan Liga Italia Antara Inter Lawan Sampdoria Terpaksa Ditunda
Baca: Jangan Biarkan Gundul, Begini Tips Merawat Ban Sepeda Motor
Sedangkan di Jaksel ketinggian air mencapai 20 - 120 cm.
Delapan RT dan enam RW terdampak di lima kecamatan.
Lalu di Jakbar 11 RT dan enam RW, kemudian di Jakut dua RT dan satu RW terdampak genangan air 5 - 10 cm.
Adapun penyebab genangan air karena intensitas hujan yang memang cukup tinggi.
"Penyebabnya curah hujan tinggi," ujar Kapusdatin BPBD DKI M Insaf dalam keterangannya, Minggu (23/2/2020).
Saat ini BPBD DKI berkoordinasi dengan Dinas SDA DKI dan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk menyurutkan air di titik-titik lokasi terdampak.
Kebutuhan mendesak yang dilaporkan yakni di Jakpus membutuhkan logistik pangan, sementara di Jaktim dibutuhkan ambulans dan perahu karet untuk evakuasi warga.