Ruas Jalan di Kalimalang Banjir, Wakil Wali Kota Bekasi Salahkan Proyek Tol Becakayu
"Saya kira pasti ada pengaruhnya, dulu ini kalau nggak ada Becakayu di sini ada tanah, dia menyerap nih tanahnya, sekarang kan menutup," kata Tri
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menuding penyebab banjir di sepanjang ruas Jalan KH Noer Ali, Kalimalang, Bekasi karena proyek Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu)
Hal ini dikatakan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat meninjau langsung titik banjir di Jalan Kalimalang kolong Tol JORR dekat Kota Bintang, Bekasi, Selasa, (25/2/2020).
"Akhirnya dia masuk ke pipa-pipa yang ada, pipa yang ada masuk ke Kali Cakung, Kali Cakungnya jadi naik, ini lah saya bilang bahwa pengaruh proyek nasional ini berimplikasi pada masyarakat Kota Bekasi," sambungnya.
Tri menjelaskan, banjir di Kolong Tol JORR ini bukan sekali dua kali terjadi. Tetapi hampir setiap hujan deras, akses Jalan Kalimalang dari dan menuju Jakarta terputus akibat banjir setinggi kurang lebih satu meter.
Kontur jalan yang rendah juga membuat posisi ruas Jalan Kalimalang kolong Tol JORR jadi tempat berkumpulnya air.
"Kalau menurut saya, ini memang jadi tempat berkumpul air, kan ini posisinya paling rendah dari atas turun ke bawah dari sana turun ke bawah, empat penjuru turun ke sini semua," jelas dia.
Beberapa kasus jalan tergenang kata Tri penanganan biasanya dengan cara peninggian badan jalan. Tetapi untuk di Jalan Kalimalang Kolong Tol JORR, hal itu tidak bisa dilakukan karena tinggi minimal jalan harus 4,2 meter.
"Tetapi kita kan terkendala oleh tingginya oleh tingginya jalan tol, sudah maksimal, kalau jalan ini kita tinggikan mentok ini. Sementara standar jalan ini adalah standar jalan arteri dia memiliki tinggi itu minimal 4,2 meter," jelasnya.
Adapun Pemerintah Kota Bekasi bakal berkordinasi dengan penyelenggaraan proyek Tol Becakayu yakni, PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) untuk peningkatan kapasitas mesin pompa di ruas jalan yang rawan tergenang banjir.
"Yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita kedepan kita memang hidup dari pompa. Jadi kedepan kita memang sedang minta ke KKDM dari pelaksana Becakayu untuk menambah kapasitas, mengganti pompa yang ada," ujarnya.
Bupati Bekasi naikkan status menjadi Tanggap Darurat
Hujan terus menerus di Kabupaten Bekasi hingga berdampak pada banjir yang terjadi di sejumlah wilayah.
BPBD Kabupaten Bekasi mencatat saat ini mengakibatkan hampir 23 Kecamatan terendam banjir pada Selasa (25/2/2020).
Pemerintah Kabuapten Bekasi pun langsung melakukan rapat bersama kepolisian, TNI, Kepala Bappeda, BPBD, PUPR, BPKD, Kadinsos, Kadinkes, Kadis LH, Inspektur, dan para Camat.
• Banjir Perum Bumi Nasio Indah Bekasi Mencapai 2 Meter, Sebagian Warga Bertahan di Lantai 2