Warganya Kembali Kebanjiran, Wakil Wali Kota Bekasi Sampaikan Permohonan Maaf
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memohon maaf kepada warga atas banjir yang terjadi di wilayahnya.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
"Kebetulan saya tetangga samping rumah, anaknya kasih tahu ke saya, pas saya lihat udah tergeletak di ubin yang terendam," jelas dia.
Baca: Politisi PDIP Bandingkan Anies Baswedan dengan Ahok dan Jokowi Soal Banjir: Apa yang Kamu Buat?
Ketinggian air pada saat kejadian menurut Andre masih sekitar betis orang dewasa atau kira-kira 30 sentimeter.
"Pas kejadian belum terlalu tinggi masih sebetis di dalam rumah, saya sempet tanya ke anaknya ada colokan yang posisinya di bawah, kata anaknga enggak ada," ujarnya.
Usai melihat tetangganya tergeletak akibat tersentrum, Andre berusaha membangunkan tetapi tidak ada respon sama sekali.
Dia juga sempat mengecek denyut nadi korban yang diperkirakan sudah meninggal di tempat.
Baca: Jawaban Anies Baswedan Soal Banjir yang Berkali-kali Melanda Jakarta, Konsentrasi Pada Penanganan
"Pas diperiksa emang udah enggak sadar, di tangannya ada luka bekas tersentrum tapi kalau yang lainnya enggak emang murni kecelakaan saja akibat kesetrum itu," katanya.
Faizin pun langsung dilarikan ke RSUD Kota Bekasi oleh warga untuk divisum.
Jasadnya setelah itu dikembalikan ke keluarga langsung disalatkan dan dikebumikan di Pemakaman Kranji.
Adapun banjir di Kampung Buaran merupakan yang kelima sejak awal tahun lalu.
Banjir kali ini menurut Andre yang paling parah dengan ketinggian mencapai sekitar 70 sentimeter.
"Ini paling parah, kalau pas tahun baru tinggi juga cuma sepingganglah kira-kira kalau sekarang lebih tinggi," kata dia.
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kronologis Korban Tewas Akibat Tersetrum Saat Banjir di Bekasi: Hendak Cabut Stop Kontak Listrik