Gubernur Anies Diminta Tiru China, Batalkan Formula E Karena Virus Corona
Harusnya, DKI dapat mencontoh Cina yang membatalkan Formula E pada Maret 2020, demi keamanan dari wabah corona.
Editor: Hasanudin Aco
"Enggak apa-apa, daripada nanti mendapatkan kerugian lebih banyak," jelasnya.
Dia berharap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji ulang perhelatan bertaraf internasional yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menurutnya, anggaran Formula E untuk tahun ini dibiarkan menjadi sisa lebih anggaran (Silpa) untuk nantinya dialihkan ke anggaran penanganan banjir.
Biaya komitmen Formula E yang akan diselenggarakan selama 5 tahun di Jakarta, dianggarkan murni dari APBD Pemprov DKI Jakarta selama dua musim, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga.
Baca: Penyebaran Virus Corona Kian Meluas, Amerika dan Australia Laporkan Kematian Pertama Warganya
Yakni, Rp346 miliar untuk biaya komitmen penyelenggaraan musim 2019/2020 dalam APBD Perubahan 2019.
Kemudian, senilai £22 juta (setara Rp379 miliar) untuk biaya komitmen penyelenggaraan musim 2020/2021 dalam APBD 2020.
Dalam laman Formula E, Sanya ePrix di Cina pun dibatalkan.
Semula, perhelatan Formula E di Cina ini dijadwalkan akan berlangsung pada 21 Maret 2020.
Ofisial Formula E mengaku telah berkonsultasi dengan berbagai pihak mengenai keputusan pembatalan ini.
"Mengingat penyebaran virus corona yang masih berlanjut dan usai berkonsultasi dengan departemen terkait di Provinsi Hainan dan Pemerintah Kota Sanya."
"Formula E bersama FIA, Motorcycle Sports of People’s Republic of China (CAMF), dan rekanan regional Enova Holdings memutuskan tidak menggelar balapan di Sanya."
"Yang dijadwalkan pada 21 Maret 2020," tulis pengumuman itu.
Salah satu pertimbangannya adalah masalah kesehatan yang berkembang saat ini.
Dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mendeklarasikan virus corona sebagai keadaan darurat internasional.