Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Insiden Pamdal Perempuan Terluka, Demonstrasi di Balai Kota DKI Berakhir Hingga Malam Hari

Puluhan petugas keamanan gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian, pengamanan dalam (pamdal) Pemprov DKI dan Satpol PP ikut dikerahkan.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Willem Jonata
zoom-in Insiden Pamdal Perempuan Terluka, Demonstrasi di Balai Kota DKI Berakhir Hingga Malam Hari
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan Jaga Indonesia (GJI) kembali melancarkan aksi demonstrasinya di depan Gedung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekelompok orang menamakan diri mereka sebagai Gerakan Jaga Indonesia (GJI) kembali melancarkan aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Mereka membawa aspirasi atau tuntutan yang sama seperti aksi sebelumnya, yakni menolak revitalisasi Monas, Taman Ismail Marzuki (TIM) dan penyelenggaraan Formula E di Jakarta.

Puluhan petugas keamanan gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian, pengamanan dalam (pamdal) Pemprov DKI dan Satpol PP ikut dikerahkan.

Padahal jumlah massa tak lebih banyak dari petugas keamanan tersebut. Bahkan, Satpol PP dan pamdal Pemprov DKI dilengkapi tameng.

Dalam orasinya, massa ngotot ingin bertemu Gubernur Anies Baswedan.

Baca: Komisi IX DPR Minta Pemerintah Jamin Ketersediaan Masker

Berita Rekomendasi

Baca: Empat Orang di Pesta Dansa yang Kontak dengan Warga Terjangkit Virus Corona Diisolasi

Baca: Perangi Virus Corona di AS, Donald Trump Sumbangkan Gaji Rp 1,4 Miliar

Unjuk rasa di Balai Kota DKI 211
Sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan Jaga Indonesia (GJI) kembali melancarkan aksi demonstrasinya di depan Gedung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).

"Mana Anies? Suruh ke sini," ujar salah satu orang di atas mobil komando di lokasi, Rabu (4/3/2020).

Lantaran Anies tak kunjung muncul, massa kemudian mulai ricuh.

Mereka memaksa naik ke atas pagar Balai Kota. Salah seorang massa ada yang berhasil lolos dan ingin merangsek masuk lebih jauh. Tapi petugas pengamanan langsung memintanya untuk keluar.

Suasana kemudian makin panas ketika orator di atas mobil komando menuduh petugas menyembunyikan salah seorang rekan mereka.

Baca: Cerita Susanna, Pemilik Toko yang Viral Karena Tolak Pembeli yang Mau Borong Dagangannya

"Keluarkan teman kami," kata Politikus PDIP Dewi Tanjung yang juga ikut dalam aksi hari itu.

Sejumlah massa kemudian terlibat aksi dorong-dorongan dengan petugas keamanan. "Ini rumah rakyat. Saya bayar pajak. Kami mau masuk," katanya.

Kejadian yang cukup singkat ternyata membuat salah seorang petugas keamanan wanita terluka di bagian wajah.

Ketika hari kian sore, pegawai Pemprov DKI yang ingin pulang diminta untuk keluar melalui pintu DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih. Sebab pintu utama masuk Balai Kota ditutup rapat guna menghindari massa yang menerobos.

Kendaraan taktis pengurai massa (Raisa) dan satu mobil polisi sirine dikerahkan ke lokasi. Pasalnya hingga waktu memasuki 18.00 WIB. Massa terus berorasi menuntut Anies Baswedan lengser dari jabatannya.

Aksi unjuk rasa ini sendiri berakhir hingga pukul 19.20 WIB. Mereka mengakhiri aksi hari ini dengan menyanyikan lagu "Padamu Negeri", dan membubarkan diri dengan sukarela.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas