Siswi SMP Bunuh Bocah, KPAI Sebut Perilaku Menyimpang Pelaku Bisa Dideteksi Keluarga & Pihak Sekolah
Retno Listyarti menyebut, peristiwa pembunuhan bocah berinisial APA (6) oleh siswi SMP di Jakarta Pusat, sebenarnya bisa dideteksi sejak dini.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
"Kami nanya juga ada binatang yang kamu tidak sukai pertama diem, 'kamu suka kodok?', 'tidak'," ujar Heru menirukan jawaban NF.
Saat ditanya apa pernah pelaku membunuh kodok, NF mengaku dirinya pernah membunuh binatang tersebut.
"'Bagaimana kamu membunuh kodok?', 'dengan menggunakan garpu ditusuk-tusuk sampai mati'," ujar Heru menirukan jawaban pelaku.
Pelaku Diperiksa Kejiwaannya
NF dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diperika kejiwaannya, Senin (9/3/2020).
Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana, mengungkapkan pihaknya memeriksa gambar dan tulisan dari pelaku.
Henny menyebut, pemeriksaan tersebut merupakan metode untuk observasi jiwa.
"Itu salah satu proses pemeriksaan, jadi analisa gambar, karangan, dan sebagainya," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca: Dokter Kejiwaan Beber Respon Siswi SMP Pembunuh Bocah saat Berdialog, Menjawab dengan Tenang
Baca: Remaja Bunuh Bocah 5 Tahun dengan Cara Sadis, Waspadai Gejala Psikopatik ini pada Anak-anak
Tim dokter akan menentukan kondisi kejiwaan NF dari gambar yang dibuat oleh tersangka.
"Disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau cuma kertas dan gambar kami sediakan, memang itu bagian dari pemeriksaan (jiwa)," ungkapnya.
Namun, saat ini hasil dari pemeriksaan pelaku belum bisa diketahui, karena baru satu hari pemeriksaan.
Sebab, NF harus mengenal dulu para tim dokter agar lebih terbuka saat menjalani pemeriksaan.
"Kita baru pemeriksaan tahap awal, mulai dari pendekatan sebagai dokter dan terperiksa, dalam hal ini pasien," imbuh Henny.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Bima Putra)