Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Kriminolog Anak soal ABG Bunuh Bocah di Sawah Besar: Tersangka Korban Keluarga dan Lingkungan

Haniva Hasna menyebut, ada empat faktor tersangka NF menjadi korban dalam kasus pembunuhan tersebut

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kata Kriminolog Anak soal ABG Bunuh Bocah di Sawah Besar: Tersangka Korban Keluarga dan Lingkungan
TRIBUNNEWS/GLERY LAZUARDI
Lokasi pembunuhan bocah usia 6 tahun oleh siswi SMP di Sawah Besar, Jakarta Pusat. 

"Terakhir adalah believe, agama, norma, aturan, enggak ada sama sekali," imbuh Haniva.

KPAI Sebut Perilaku NF Bisa Dideteksi

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat ditemui di SMP tempat SN bersekolah, Ciracas, Jakara Timur, Senin (20/1/2020).
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat ditemui di SMP tempat SN bersekolah, Ciracas, Jakara Timur, Senin (20/1/2020). (Wartakotalive/Rangga Baskoro)

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, menyebut peristiwa pembunuhan APA oleh NF sebenarnya bisa dideteksi sejak dini.

Namun, diperlukan pemahaman dari sejumlah pihak yang harus mengerti kondisi tersangka.

Ia menyebut, kondisi keluarga remaja berinisial NF (15) itu membuat tersangka kekurangan kasih sayang.

"Anak ini memang dalam kondisi keluarganya tidak utuh, memang dia korban perceraian."

"Kemudian ayah dan ibunya menikah lagi, dan si ayah menikah dengan ibu sambungnya."

Berita Rekomendasi

"Ini sebenarnya menimbulkan suatu kebutuhan kasih sayang, ketika dia tumbuh kembang di usia ini," ujar Retno Listyarti, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (9/3/2020).

Selain itu, keluarga dan pihak sekolah juga harus bisa mendeteksi perilaku menyimpang yang ditunjukkan oleh NF.

"Sebenarnya dia menunjukkan tanda-tanda seperti menyakiti hewan, itu sebenarnya bisa dideteksi oleh lingkungan, termasuk guru, sebenarnya di sekolah juga bisa," jelasnya.

Menurutnya, pihak sekolah harus bisa berperan sebagai orang tua yang memberi kasih sayang pada NF saat berada di sekolah.

"Sekolah itu rumah kedua, ketika di rumah pertama dia tidak mendapatkan kasih sayang seperti yang dia harapkan."

"Mungkin sekolah bisa menjadi tempat rumah kedua, wali kelas bisa menjadi orang tua kedua, dan didalam hal ini dia katanya cenderung menyendiri, sulit bergaul, dan lain-lain."

"Itu sebenarnya sudah menunjukkan tanda, artinya andaikan punya kepekaan," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas