Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konvensi Pilkada Tangsel Dinilai Jadi Pertaruhan Kredibilitas PSI

"Segmentasi pemilih PSI di Tangsel yang kebanyakan kaum urban, ingin perubahan," ujarnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Konvensi Pilkada Tangsel Dinilai Jadi Pertaruhan Kredibilitas PSI
TRIBUNJAKARTA.COM/ JAISY RAHMAN TOHIR
Siti Nur Azizah mendatangi kantor dewan pimpinan cabang (DPC) PSI Tangsel di bilangan Ciputat, Sabtu (5/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Kredibilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipertaruhkan dalam Pilkada Tangsel.

Hal itu karena munculnya klaim Muhammad, bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan yang mengaku telah mendapatkan dukungan PSI di tengah proses konvensi yang belum selesai.

Pengamat politik dan kebijakan publik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Miftahul Adib menilai klaim Muhammad tersebut tidak mungkin tanpa alasan. 

Meski kabar tersebut telah dibantah Ketua Konvensi PSI Isyana Bagoes Oka melalui pesan singkat kepada para peserta konvesni, namun Adib memiliki pandangan lain.

"Kan mudah, enggak mungkin juga Muhamad asbun (asal bicara). Ini kan soal reputasi politik Muhamad," ungkap Adib kepada media, Minggu (15/3/2020).

Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, ASN di Tangsel Hindari Absen Fingerprint

Konvensi tersebut, kata Adib, menjadi pertaruhan PSI sebagai partai baru.

Sebab, partai tersebut mendapatkan dukungan cukup baik di Tangsel, sehingga memperoleh 4 kursi di DPRD Kota Tangsel pada Pemilu 2019.

BERITA REKOMENDASI

"Segmentasi pemilih PSI di Tangsel yang kebanyakan kaum urban, ingin perubahan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive, Muhammad mengaku telah mendapat dukungan dari PDIP dan PSI di Pilkada Tangsel.

Bahkan, dirinya menyebut dua partai tersebut bakal berkoalisi mendukung dirinya.

"PDIP sama PSI sudah mendukung saya," tandas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan ini. 

Terkait dengan klarifikasi dari DPP PSI yang membantah kabar tersebut, Denny Charter yang merupakan Juru Bicara Siti Nur Azizah mengatakan PSI semestinya menggelar konferensi pers menerangkan bantahan tersebut.


Sebab, kabar tersebut telah santer beredar di media massa.

"Seharusnya PSI buat konferensi pers mengklarifikasi langsung, bukan lewat WA (WhatsApp)," ungkap Denny.

Dikabarkan, Azizah tidak hadir dalam proses debat antar calon sebagai bagian dari proses konvensi yang digelar hari ini.

"Ibu Azizah memilih tidak hadir," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas