WNA Asal India Ditemukan Tewas di Bekasi, Korban Ditangani Sesuai SOP Kemenkes
Kejadian itu dibenarkan oleh Kapolres Metro Bekasi, AKBP Hendra Gunawan saat dimintai keterangan, Selasa (17/3/2020).
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal India berinisial PR (50) ditemukan meninggal dunia di salah satu Mess PT Sulindamil jalan Hos Cokroaminoto KM 51 Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
Kejadian itu dibenarkan oleh Kapolres Metro Bekasi, AKBP Hendra Gunawan saat dimintai keterangan, Selasa (17/3/2020).
Korban ditemukan meninggal pada Sabtu (14/3/2020) lalu.
"Awal mula kejadian pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2020 sekira jam 10.30 WIB. Korban seharusnya menghadiri meeting pada pukul 08.00 WIB namun sudah pukul 10.00 WIB korban tak kunjung datang menghadiri meeting," kata Hendra.
Walhasil, imbuh Hendra, salah satu pegawai PT Sulindamil mencoba menhubungi korban, namun tidak ada respons.
Kemudian, mereka berinisiatif mengunjungi mess korban untuk memeriksa keadaan yang bersangkutan.
"Saksi sampai di mess korban melihat lampu dan AC masih dalam keadaan menyala dan pintu terkunci, saksi memanggil korban namun tidak ada jawaban dari korban karena tidak ada jawaban dari korban memanggil Security untuk membuka jendela mess secara paksa," ungkap dia.
Baca: Khawatir Corona, 49 Tenaga Kerja Asal China yang Baru Tiba di Kendari akan Dikarantina
Saat di dalam mess korban, kata Hendra, korban telah dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi terlentang di atas kasur.
Korban juga terlihat hanya mengenakan celana pendek dan tidak memakai baju.
"Saksi mendapati korban dalam posisi tidur terlentang di atas kasur yang berada di ruang tamu dengan keadaan korban tidak memakai baju dan hanya menggunakan celana pendek warna putih," jelas dia.
Melihat kejadian itu, saksi dan pihak keamanan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Barat.
Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi.
"Karena lagi pandemi maka perlakuannya sama sesuai SOP Kemenkes ketika menerima jasad yang terkena infeksi," ungkap dia.
Lebih lanjut, Hendra menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah jenazah terjangkit virus Corona atau tidak.
Ia hanya mengatakan, yang berwenang menjawab adalah Kementerian Kesehatan.
"Hingga saat ini belum ada pemberitahuan oleh dokter bahwa yang bersangkutan Corona atau tidak. Pihak RSUD tidak melakukan autopsi atau pengecekan lebih lanjut," pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun dari saksi, korban mempunyai riwayat bepergian ke Malaysia pada 10 Februari lalu dan datang ke Indonesia pada 14 Februari.
Dari informasi rekan kerjanya, korban juga sempat terlihat mengalami batuk-batuk sebelum meninggal dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.