Ratusan Personel Polda Metro Jaya Gelar Operasi Simpatik, Bubarkan Massa yang Berkerumun
Patroli yang dilakukan dengan mengerahkan 100 personel polisi ini mendatangi warga yang masih berkerumun dan berkumpul di sejumlah titik di sisi jalan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Sedangkan, sebanyak 85 lainnya memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasien positif terjangkit virus corona (COVID-19) di Indonesia bertambah menjadi 579 pasien harI ini Senin (23/3/2020).
Jumlah itu bertambah sebanyak 65 orang, dari hari sebelumnya, Minggu (22/3/2020).
Hal ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari kanal Youtube BNPB, Senin (23/3/2020) sore.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang, sehingga total kasus pada hari ini menjadi 579," kata Yurianto, Senin.
Baca: Terjangkit Virus Corona, Paulo Maldini Dapat Dukungan dari Fransesco Totti, Carles Puyol hingga Kaka
Sementara itu, Yurianto menambahkan, terdapat satu pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 30 orang.
Sedangkan kasus kematian bertambah satu orang, sehingga total pasien meninggal dunia berjumlah 49 orang.
Instruksi Jokowi kepada para gubernur
Baca: Bersama Melawan Covid-19 bank bjb Salurkan Bantuan Melalui Jabar Quick Response
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar setiap provinsi untuk menghitung setiap kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan maupun dampak sosial dan ekonomi terkait virus corona (Covid-19).
Presiden Jokowi juga meminta seluruh Gubernur untuk melakukan koordinasi agar segala penanganan Covid-19 harus satu visi.
Hal itu disampaikan Jokowi kepada 34 Gubernur seluruh Indonesia dalam rapat terbatas menghadapi pandemi virus corona Covid-19 melalui konfrensi video pada Selasa (24/3/2020).
"Penanganan Covid-19 kita semuanya harus satu visi memiliki kebijakan yang sama dan saya minta setiap kebijakan-kebijakan yang ada di provinsi semuanya dihitung, baik dampak kesehatan dan keselamatan rakyat kita maupun dampak sosial-ekonomi," kata Jokowi.
Kepala Negara lantas memberikan contoh, bagaimana harus ada hitungan matang jika sebuah Provinsi atau kabupaten dan kota dalam membuat kebijakan.
Misalnya, meliburkan perkantoran hingga institusi serta pendidikan seperti sekolah.