Rapid Test Virus Corona Massal di Bekasi Dikritik Dokter: Sama Saja Bikin Peserta Berkerumun
"Jadi waktu saya masuk, saya jujur saya benar-benar kecewa sama sistem yang dilakukan sama Dinkes Kota Bekasi," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Mereka itu tersebar di 12 kecamatan di Kota Bekasi. Metodenya petugas medis yang datang langsung ke rumahnya lakukan tes," ujar Rahmat, kepada awak media, di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, pada Rabu (25/3/2020).
Rahmat menuturkan kegiatan pemeriksaan cepat dilakukan secara door to door oleh 360 petugas medis dari rumah sakit dan 100 dari Puskemas di Kelurahan.
Hasilnya, jika negatif akan langsung diumumkan.
Akan tetapi jika positif akan dilakukan tindakan lebih lanjut.
"Negatif kita kasih tahu, yang positif kita ada langkah selanjutnya karena psikologisnya sangat luar biasa, kita hati-hati betul. Mudah-mudahan tidak ada yang positif lagi,"imbuh Rahmat.
Dirinya meminta agar warga yang akan dilakukan pemeriksaan cepat tidak perlu takut dan panik.
Sebab, pihaknya akan merahasiakan hasilnya.
Hasil tes cepat itu akan dikumpulkan di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi untuk diteliti hasil sampel darahnya.
"Hasilnya kita kumpulin di sini nanti yang negatif kita kasih via online tapi yang positif kita datengin kita ambil kalau bisa diisolasi masuk di tahap satu, tahap dua ya rencana pemkot mengisolasi yang positif," kata Rahmat.
Setelah ini selesai, kata Rahmat, akan dilakukan pemeriksaan cepat tahap kedua.
Kriteria lain yang dapat melakukan rapid test ini ialah pejabat Pemkot Bekasi, anggota Polres, TNI, media dan warga yang memiliki gejala.
Ia memastikan pemeriksaan cepat ini tidak akan terjadi kerumuman, dirinya juga meminta warga tetap di rumah selama proses pemeriksaan cepat ini.
Rahmat menegaska pemeriksaan cepat ini sangat diperlukan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.
Hasil pemeriksaan cepat sangat penting guna mengetahui peta penyebaran virus Corona.