Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Remaja Diduga Keroyok dan Bakar Transgender Hidup-hidup Dikenal Sering Tawuran dan Ngelem

Dari cerita Lurah Kalibaru, Suyono, remaja-remaja tersebut kerap terlibat aksi kriminalitas

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Sejumlah Remaja Diduga Keroyok dan Bakar Transgender Hidup-hidup Dikenal Sering Tawuran dan Ngelem
pixabay.com
Seorang transgender di Jakarta Utara dibakar hidup-hidup karena dicurigai mencuri dompet dan ponsel. Foto hanya ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang transgender atau transpuan bernama MIra (47) tewas usai dianiaya dan dibakar hidup-hidup di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Aparat kepolisian pun telah mengamankan sejumlah remaja yang diduga pelakunya.

Baca: Polisi Tangkap 5 Orang Diduga Aniaya Hari Hingga Tewas dalam Aksi Tawuran di Condet

Dari cerita Lurah Kalibaru, Suyono, remaja-remaja tersebut kerap terlibat aksi kriminalitas.

Mereka yang juga warga dari luar Kelurahan Kalibaru itu kerap menyulut tawuran di kawasan itu.

Suyono mengatakan, para pengeroyok Mira umumnya remaja-remaja di bawah 20 tahun.

Mereka bukan hanya warga Kalibaru, melainkan banyak juga warga dari luar Kalibaru.

Berita Rekomendasi

"Tidak bisa digeneralisirkan karena kejadiannya di Kalibaru maka itu warga kami."

"Karena faktanya banyak juga itu ternyata warga luar wilayah kami seperti dari Semper Barat, Koja, Cilincing, bahkan Bekasi," kata Suyono saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).

Suyono tidak menampik satu titik wilayahnya, tepatnya di kolong jembatan layang tol, kerap dijadikan tempat kumpul-kumpul remaja nakal.

Kolong tol yang beralih fungsi menjadi garasi kontainer itu kerap dijadikan sebagai tempat berbuat keonaran.

"Terkadang kami patroli bersama tiga pilar pergoki anak-anak itu tengah mabok dengan lem aibon," ujar Suyono.

Namun, mereka mengaku kerap kesulitan memproses hukum anak-anak itu.

Sebab, perbuatan itu tidak termasuk pelanggaran hukum.

"Apalagi, banyak yang di bawah umur."

"Akibatnya kami hanya dapat kembalikan ke orangtua untuk dibina," ungkapnya.

Bukan hanya ngelem dan mabuk-mabukan, anak-anak itu juga disebut kerap membuat keributan di wilayah sekitar.

Bahkan, tawuran bagi mereka sudah menjadi rutinitas karena dilakukan hampir setiap hari dan tanpa sebab.

"Namun karena banyak juga dari luar warga, kami jadi kami susah membinanya."

"Mereka kami pulangkan namun besok-besok kembali lagi," jelasnya.

Suyono mengklaim pihaknya bersama polisi dan TNI setempat kerap mengamankan wilayah itu dari anak-anak nakal tersebut.

Bahkan, mereka memiliki program Ayo Jaga yang merupakan patroli rutin antara Satpol PP, TNI, dan Polisi.

Meski demikian, ia mengakui anak-anak dari luar wilayahnya itu kerap kembali lagi seusai diusir dan ditangkapi saat patroli.

"Kalau kami tidak jaga saja sehari itu kami kecolongan."

"Mereka pasti langsung tawuran," tuturnya.

Ia juga mengaku sudah mengintruksikan RT dan RW setempat agar dapat mengamankan wilayah yang kerap dijadikan tempat berkumpul anak-anak nakal itu.

Namun demikian, tidak jarang RT dan RW juga takut dan tidak mau bermasalah dengan anak-anak nakal tersebut.

Sebelumnya, seorang transgender bernama Mira meregang nyawa karena dipukuli dan dibakar hidup-hidup oleh para bajing loncat (Bajilo) di garasi kontainer wilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Pekerja Seks Komersial (PSK) itu dituduh telah mencuri dompet dan handphone milik seorang sopir truk.

Mira pun dipukuli oleh para anak-anak itu sebelum akhirnya dibakar hidup-hidup, Sabtu (4/4/2020).

Baca: PSBB Disetujui Menkes, Dishub Kini Bisa Batasi Pergerakan Kendaraan Pribadi di Jakarta

Nyawa Mira tidak dapat tertolong ketika dibawa pihak keluarga ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara Minggu (5/4/2020).

Kabar tersebut diinformasikan akun Twitter Arus Pelangi @aruspelangi.

"TRANSPHOBIA KILLS!!!!

Seorang kawan Transpuan di Jakarta Utara bernama Mira meninggal dunia krn menjadi korban pembakaran oleh massa.

Saat ini kerabat Mira butuh melunasi biaya perawatan Mira sewaktu di RS Koja, biaya ambulans, dan biaya pemakaman.

Bantuan bisa dikirim ke: https://twitter.com/queerkunoichi/status/1247014283176636416" tulis akun twitter Arus Pelangi, Senin (6/4/2020).

Arus pelangi menyerukan bantuan untuk Mira yang diketahui mengalami kekurangan biaya di RSUD Koja, Jakarta Utara.

"Konfirmasi & bukti transfer bisa DM kami langsung agar langsung kami koordinasikan dengan kerabat Mira. Terima kasih.#RestInPowerMira," tulis akun Twitter Arus Pelangi.

Diinformasikan Arus Pelangi, sebanyak dua pelaku pembakar transgender Mira telah ditangkap polisi.

Sementara, ada tiga pelaku pembakar Mira transgender masih diburu pihak kepolisian dari Polsek Cilincing.

"UPDATE:

Mira sudah dimakamkan siang ini.

2 pelaku sudah di tangkap, 3 masih dicari. Kasus masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi2 oleh Polsek Cilincing," tulis akun Twitter Arus Pelangi" tulisnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Remaja Pembakar Mira Hingga Tewas Kerap Tawuran dan Mabuk Lem

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas