Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Jenazah Dokter Dimakamkan Tanpa Menggunakan Peti di TPU Padurenan Bekasi

Saat ini sudah ada 55 jenazah yang dimakamkan di TPU Padurenan di Kecamatan Mustikajaya, Bekasi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kisah Jenazah Dokter Dimakamkan Tanpa Menggunakan Peti di TPU Padurenan Bekasi
TRIBUN JAKARTA/YUSUF BACHTIAR
Blok pemakaman untuk jenazah kasus Covid -19 di TPU Padurenan, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan di Kecamatan Mustikajaya Bekasi, Jawa Barat, menerima permintaan pemakaman jenazah seorang dokter yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang dimakamkan tanpa menggunakan peti.

Yayan Sopian, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemakaman pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, mengatakan, protokoler tetap (portap) pemakaman pasien Covid-19 biasanya dilakukan menggunakan peti mati.

"Selain petugas yang gali kubur pakai APD (alat pelindung diri), jenazah pasti pakai peti mati walaupun dia muslim atau non-muslim," kata Yayan di TPU Padurenan, Jumat, (10/4/2020).

Yayan mengungkapkan, sudah ada 55 jenazah yang dimakamkan di TPU tersebut. Namun hanya jenazah dokter tersebut yang tiba di pemakaman tanpa peti mati.

Yayan bercerita mulanya ia menerima telepon dari RSUD Kota Bekasi. Pihak rumah sakit meminta Yayan dan timnnya untuk menyiapkan satu liang lahat.

"Ada satu jenazah waktu itu dimakamkan tanggal 26 Maret 2020, saya dapat telfon dari RSUD Kota Bekasi kalau ada satu jenazah yang mau dikirim, saya disuruh siapkan liang," jelas dia.

Ketika ambulan tiba membawa jenazah yang ditunggu, Yayan bersama petugas pemakaman dibuat kaget.

Berita Rekomendasi

"Ambulan datang sopir yang bawa jenazah pakai pakaian APD langkap, anak-anak tukang gali juga udah siap pakai APD, tapi pas dibuka enggak ada petinya," ujar dia.

Tak sesuai dengan protap Covid-19, Yayan langsung menghubungi RSUD Kota Bekasi.

Bukan tanpa alasan, RSUD Kota Bekasi mengatakan peti mati sudah tak tersedia lagi di tempatnya.

Tak ingin keselamatan petugas pemakaman terancam, Yayan berinisiatif mencari peti mati untuk jenazah tersebut.

Namun usaha Yayan tersebut tak berbuah manis, beberapa yayasan yang ia hubungi juga kehabisan peti mati.

"Saya udah coba cari hubungi beberapa yayasan yang punya peti mati atau pembuatnya enggak ada, kosong sama sekali," ujarnya.

Terkait masalah jenazah tersebut sudah positif virus corona atau belum, Yayan mengaku tak tahu menahu.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas