UBL Donasi APD dan Logistik untuk Tim Medis RSPI Sulianti Saroso
Saat ini RSPI Sulianti Saroso menangani 30 pasien positif Covid-19. RSPI memiliki 26 ruang isolasi, 16 diantaranya sudah terisi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga medis kini benar-benar menjadi garda terdepan dalam 'memerangi' virus COVID-19 dan menyelamatkan nyawa pasien Covid-19.
Hingga April 2020 ini, jumlah orang terinfeksi Covid-19 di Indonesia terus meningkat tajam, sehingga tenaga medis yang berhadapan langsung dengan pasien, rentan terjangkit virus Covid-19, mengingat ketersediaan alat perlindungan diri (APD) yang terbatas.
Ikut memberi dukungan pada tim medis yang menangani pasien corona, Universitas Budi Luhur menyalurkan donasi berupa APD dan logistik kepada tim medis di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, salah satu rumah sakit rujukan penanganan pasien covid-19 di Jakarta.
Kegiatan ini merupakan bagian dari fungsi pengabdian ke masyarakat UBL di diselenggarakan lewat kegiatan bertajuk “Aksi Simpatik Universitas Budi Luhur Tenaga Medis” #BlutizenMORNINGACTION PSBB (Paket Sehat Bantuan Budi Luhur).
Baca: Wishnutama Koreksi Pernyataan Luhut Akan Tarik Wisatawan China, Korsel dan Jepang
Penyerahan donasi dilakukan hari ini, Kamis, 16 April 2020 di RSPI Sulianti Saroso.
Saat ini RSPI Sulianti Saroso menangani 30 pasien positif Covid-19. RSPI memiliki 26 ruang isolasi, 16 diantaranya sudah terisi.
Baca: Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19
Bantuan APD dari UBL terdiridari APD baju hazmat, masker bedah serta paket bantuan logistik untuk menjaga stamina tenaga medis. Bantuan diterima langsung Direktur Utama RSPI Sulianto Saroso dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.
Baca: DPR Cecar Dirut Pertamina, Mengapa Harga BBM yang Tak Kunjung Turun
“Kami sampaikan penghargaan terimakasih kepada semua civitas akademika Universitas Budi Luhur, Jakarta. Kami ikut senang hati berbangga salah satu Institusi Budi Luhur memberikan perhatian kepada para tenaga kesehatan yang saat ini sedang melayani dan berjuang untuk melawan Covid-19," ujar dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH.
Pihaknya mengaku saat ini RSPI Sulianti Saroso masih kekurangan baju khusus APD dan produknya juga masih langka dan sulit didapat. Sementara, dalam sehari RSPI membutuhkan 300 hingga 400 APD lengkap.
“Kesulitan kami adalah ada beberapa APD yang sulit didapat seperti masker N95 yang stoknya menipis dan harus diimpor, sedangkan barang yang akan dibeli dalam kondisi inden dan berebutan dengan rumah sakit lain," ujar dr. Siti Pratiekauri sebagai Ketua Pokja Donasi RSPI Sulianto Saroso.
"Kebutuhan APD ini kemungkinan makin menipis untuk 2 bulan ke depan,” imbuhnya.
Rektor Universitas Budi Luhur Dr. Ir. Wendi Usino M.Sc., MM berharap sumbangan ini bermanfaat bagi tenaga medis di RSPI.
"Sehingga nantinya kita sebagai warga yang care dengan peran mereka ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Mudah-mudahan tenaga medis bisa memanfaatkan sumbangan ini dengan seoptimal mungkin,” ujar Wendi Usino.
Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro MBA menghimbau agar tim BLUtizen Morning Action tetap mematuhi aturan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) dalam menyalurkan donasi APD untuk tenaga medis.
“Himbauan dari saya untuk para team BLUtizen untuk jaga kesehatan, selalu jaga masker, dan memakai masker karena kita sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat sekitar,” ujarnya.