PSBB di Jakarta Jadi Celah Bagi Perampok Beraksi, Sasarannya Minimarket
"Sekarang ini sasarannya minimarket yang kita ketahui bersama tidak beroperasi 24 jam. Contoh di Jakarta Timur ini," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan protokol kesehatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam penanganan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pemberlakuan PSBB tersebut sudah dilakukan sejak pekan lalu.
Baca: Kronologi dan Penjelasan RSUP Kariadi Semarang soal Puluhan Dokter Positif Virus Corona
Sejumlah sektor usaha terkena imbas dari pemberlakuan PSBB tersebut, salah satunya penutupan minimarket lebih cepat dari sebelumnya.
Namun, hal tersebut justru dimanfaatkan oleh para pelaku kriminal melakukan aksinya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan ini dilakukan komplotan rampok yang beraksi di Kelurahan Pondok Bambu pada Kamis (16/4/2020).
"Masa pandemi ada beberapa pelaku yang memanfaatkan situasi dengan melihat situasi saat masyarakat sibuk dengan Covid-19," kata Yusri di Mapolrestro Jakarta Timur, Sabtu (18/4/2020).
Keempat pelaku yakni, Ali Akbar (32), Ali Rudini (45), Yusuf Sudirman (24), dan Andi merupakan sindikat rampok asal Provinsi Lampung.
Mereka memanfaatkan pembatasan jam operasional minimarket yang selama PSBB hanya buka hingga pukul 22.00 WIB untuk beraksi.
"Sekarang ini sasarannya minimarket yang kita ketahui bersama tidak beroperasi 24 jam. Contoh di Jakarta Timur ini sampai pukul 22.00 WIB, lepas dari itu mereka 'bermain'," ujarnya.
Menurutnya sasaran komplotan rampok yang tadinya menyasar rumah warga kini sudah beralih ke minimarket karena tak beroperasi 24 jam.
Selain barang, Yusri menuturkan komplotan rampok menyasar brankas minimarket karena berisi uang dalam jumlah besar.
"Bukan lagi ke rumah-rumah karena memang ada intruksi pemerintah untuk tetap di rumah saja, sehingga mereka beralih ke minimarket, itu jadi sasaran," tuturnya.
Aksi Ali Akbar, Ali Rudini, Yusuf Sudirman, dan Andi sendiri berhasil digagalkan personel Unit Reskrim Polsek Duren Sawit yang melakukan patroli.
Baca: Mobil Honda Freed Tabrak Pengendara Motor di Duren Sawit Hingga Luka Serius
Namun saat diringkus Yusuf berusaha melawan dengan senjata tajam yang sudah dipersiapkan sehingga terpaksa dihujam timah panas.
"Kita lumpuhkan yang bersangkutan, satu orang meninggal dunia. Sopir yang mengemudikan mobil ini juga sempat berusaha menabrak petugas dengan mobil," lanjut Yusri.
Kronologi Peristiwa Perampokan di Duren Sawit
Seorang saksi mata bernama Hasan, warga setempat, mengatakan rampok tersebut tewas saat hendak kabur bersama tiga temannya dari sergapan personel Unit Reskrim Polsek Duren Sawit.
Saat tepergok warga dan personel Unit Reskrim Polsek Duren Sawit, pelaku sudah berhasil menggasak harta dan hendak kabur.
Awalnya sejumlah pelaku lebih dulu masuk dan membobol pintu rolling door, tak lama mobil yang digunakan mengangkut hasil rampasan tiba.
Setumpuk karung beras, rokok, hingga susu kemasan dan brankas berisi uang puluhan juta sudah berhasil dimasukkan dalam mobil.
"Jadi pas mau kabur mobil Buser Polsek Duren Sawit lewat sini, langsung saya kasih tahu ada rampok. Mereka (polisi) keluarin tembakan peringatan," ujarnya.
Namun para pelaku ogah menyerah sehingga personel Unit Reskrim Polsek Duren Sawit terpaksa mengarahkan peluru ke tubuh satu rampok.
Hasan dan satu petugas keamanan yang pertama mempergoki pelaku juga berupaya mengejar, namun gagal dan tak berhasil mencatat pelat nomor kendaraan.
"Mereka naik Avanza hitam, pelat nomor enggak kebaca. Waktu kabur pintu belakang masih kebuka, barang-barang berjatuhan. Rokok, beras, susu, abis semua," tuturnya.
Saksi Sebut Ada 6 Kali Suara Letusan Tembakan
Hasan juga mengungkapkan, terdengar beberapa kali suara letusan seperti suara tembakan saat penangkapan berlangsung.
"Tembak-tembakan sekira lima sampai enam kali, dar, dor begitu. Pelaku yang tewas satu, kena tembak Buser," kata Hasan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020).
Namun dia tak dapat memastikan bunyi tembakan hanya dari senjata personel Unit Reskrim Polsek Duren Sawit atau juga pelaku.
Merujuk sejumlah kasus perampokan minimarket dan pencurian kendaraan di Duren Sawit, pelaku kerap menenteng senjata api.
"Kalau bawa senjata tajam atau enggak saya enggak merhatiin karena jaraknya jauh. Tapi biasanya, yang sudah-sudah mereka bawa senjata api," ujarnya.
Ditembak Mati Karena Berupaya Serang Polisi
Yusri mengatakan, satu dari empat perampok ditembak mati karena berusaha menyerang polisi menggunakan sebilah parang.
"Saat dilakukan penangkapan, salah seorang inisial YS mengeluarkan sebilah parang dan coba melukai petugas. Sehingga dengan tindakan tegas terukur sesuai SOP, dilakukan tembakan peringatan tetap melawan petugas, lalu dilakukan penembakan kepada yang bersangkutan," kata Yusri kepada wartawan, Kamis.
Dari hasil inventarisasi pihak minimarket, kata Yusri, barang jualan yang digasak dan dibawa pelaku A, nilai totalnya mencalai sekitar Rp 150 Juta.
"Kerugian pihak minimarket setelah diinventarisir sekitar Rp 150 Juta dan semuanya dalam bentuk barang," kata Yusri.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: PSBB Berlaku, Rampok di Jakarta Beralih Menyasar Minimarket