Suami Di-PHK, Mida Terpaksa Jadi Pemulung, Anak-anaknya Tidur di Gerobak
Pasalnya, suami Mida harus menerima kenyataan pahit setelah mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) lantaran telat berangkat ke tempat kerja.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pandemi corona atau covid-19 membawa dampak langsung kepada masyarakat.
Ribuan orang diberhentikan dari pekerjaannya akibat perusahaan tempat bekerja tak bisa beroperasi karena mengalami kerugian.
Beberapa diantara korban PHK itu akhirnya kerja serabutan demi menyambung hidup.
Adapula yang pendapatannya semakin menurun akibat wabah corona.
Begitu pula dengan kisah Mida, ibu empat anak ini.
-
Baca: Jokowi Minta Korban PHK dan Pekerja yang Dirumahkan Diberi Prioritas Dapatkan Kartu Prakerja
-
Baca: Imbas Covid-19, 7.500 Karyawan di Kota Yogyakarta Di-PHK dan Dirumahkan
Dia terpaksa jadi pemulung barang-barang bekas demi menyambung hidup keluarga.
Dia mengajak serta anak-anaknya.
Si sulung masih menangis menjerit-jerit di pinggir jalan, sementara anak ke-2 dan ke- 3 Mida (29) sedang asik lari-larian di pinggir Jalan Raya Margonda, Beji, Kota Depok.
Di dalam gerobak, nampak si bungsu yang berusia sembilan bulan sedang melahap biskuit, dan anak ke-4 sedang tertidur pulas ditemani gerungan suara kendaraan yang melintas.
Ditemui wartawan TribunJakarta.com, Mida berujar dirinya terpaksa membawa lima anaknya yang masih kecil ikut memulung, lantaran tak ada yang merawatnya jika ditinggalkan di kontrakan.
"Kalau ditinggal kan gak ada yang ngerawat, saya mulung, suami juga mulung," ujar Mida sambil mengenakan masker berwarna pinknya di tepi Jalan Raya Margonda, Kamis (30/4/2020).
Winda menuturkan dia memulung sejak lima bulan lalu.
Sebelumnya, kehidupannya sempat membaik saat suaminya diterima bekerja di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.