Kronologis Bentrokan Dua Ormas di Bekasi, Berawal dari Tak Mau Bayar Usai Minum Kopi di Warung
Kelompok pemuda itu menolak saat penjaga warung menagih uang kopi yang telah diminumnya pada malam itu.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Humas Polres Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan bentrokan antara dua organisasi masyarakat di Jalan I Gusti Ngurahrai, Keranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Kamis (21/5/2020) malam, dipicu masalah sepele.
Erna mengatakan konflik antara kedua ormas itu dipicu oleh sekelompok gerombolan Pemuda Pancasila yang melakukan pengeroyokan terhadap warung kopi di Jalan Kampung Rawa Bojong, Bintara Kota Bekasi.
Ia menerangkan kelompok pemuda itu menolak saat penjaga warung menagih uang kopi yang telah diminumnya pada malam itu.
Apalagi, kelompok itu telah sering tidak bayar usai minum di warung kopi tersebut.
"Setiap malam anggota Pemuda Pacasila yang di Pos selalu pesan kopi lebih dari 6 gelas tapi tidak mau membayar. Karena situasi lagi sepi dampak corona ini, Toto minta uang kopi dan terjadi adu mulut sehingga terjadilah pengroyokan," kata Erna dalam keterangannya, Jumat (22/5/2020).
Ketika adu mulut, Erna mengatakan salah satu kelompok pemuda tersebut menyinggung salah satu ormas lainnya yang tidak lain organisasi silat Setia Hati Terate.
Baca: Sering Kritik, Amien Rais Justru Minta Jokowi Tak Turun dari Jabatannya: Nanti Jauh Lebih Parah
Tantangan itu pun terdengar hingga ke kuping ormas tersebut.
Alhasil pada sore harinya, ormas itu mendatangi pemilik warung untuk mengetahui ihwal siapa kelompok yang melakukan pengeroyokan kepada pemilik warung.
"Sehingga terjadi konsentrasi massa dari anggota silat Persaudaraan Setia Hati Terate di lokasi," ujar dia.
Erna menjelaskan pihaknya sempat mencegah agar tidak terjadi bentrokan antara kedua ormas tersebut. Di antaranya dengan memanggil perwakilan kedua belah pihak di Polres Bekasi Kota untuk media.
Kedua belah pihak sepakat berdamai. Namun di saat yang bersamaan dengan mediasi tersebut, ternyata bentrokan antara kedua ormas tersebut pecah di Jalan I Gusti Ngurah Rai Bekasi Barat.
Baca: Fakta Pemecatan 109 Tenaga Medis Ogan Ilir, Sebut Gaji 750 Ribu per Bulan sampai Bantahan Bupati
"Terjadi saling lempar antara anggota Ormas PP dan anggota Ormas PSHT," ujar dia.
Kendati demikian, ia mengatakan tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun akibat bentrokan tersebut, empat kendaraan yang terpakir di sekitar lokasi hangus terbakar.