Menengok Kehidupan Panti Lansia, Kisah Pilu Kakek Nenek Menua, Dibuang, Ada yang Sampai Meninggal
Betapa pedih hati ini ketika mendengar lansia yang tinggal di sini tak tahu keberadaan keluarga mereka.
Editor: Anita K Wardhani
Pengamatan TribunJakarta.com, mereka pun ada yang saling mengobrol.
Terlihat dua orang lansia tengah membawa ember besar berisi bubur kacang hijau yang akan dibagikan kepada teman-temannya.
Sempat terlohat tulisan "Memanusiakan Manusia" yang terpampang di atas salah satu ruang panti.
Menurut Daniel, mereka yang berada di dalam ruang itu merupakan orang yang sudah "lulus" dibina. Seperti mampu buang air kecil maupun besar secara mandiri.
Dilihat dari aktivitas kehidupan sehari-harinya diri mereka menunjukkan kemajuan. Artinya, dianggap sehat.
Toh, mereka yang dianggap terpinggirkan dan tak berdaya, masih bisa berubah kala dibina dan dimanusiakan.
Kiranya kalimat Memanusiakan Manusia bisa sebagai pengingat jika dalam hidup seharusnya kita saling kasih mengasihi satu sama lain dan peduli dengan sesama.
Apalagi di masa Pandemi ini, kita bisa membantu tetangga yang kesulitan dengan berbagi makanan atau menaruh empati kepada mereka yang dirumahkan atau bahkan di-PHK.
Bahwa bukankah sebaik-baiknya hidup adalah mereka yang bisa memberikan manfaat baik bagi sesama manusia di dunia?
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Deretan Kisah Menyayat Hati Penghuni Panti Lansia: Ada Keluarga Tak Peduli Bahkan Setelah Meninggal,
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas