Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Tukang Cilok asal Sukoharjo yang Berhasil Tembus Masuk Jakarta: Gak Diberhentikan Petugas

Warga Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut itu pun menggunakan jasa mobil travel untuk pulang ke ibu kota.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cerita Tukang Cilok asal Sukoharjo yang Berhasil Tembus Masuk Jakarta: Gak Diberhentikan Petugas
Kompas.com/Firman Taufiqurrahman
Petugas Satlantas Polres Cianjur, Jawa Barat, memeriksa kendaraan di check point Cepu 8, Sabtu (30/5/2020) malam yang ditenggarai mengangkut pemudik yang hendak kembali ke Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan suami istri Sumardi (54) dan istrinya menuturkan bagaimana mereka bisa kembali ke rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pasutri yang sehari-hari berdagang bakso cilok itu baru saja kembali dari kampung halamannya di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Senin (1/6/2020).

Mereka mengaku mudik Idul Fitri ke kampung halaman.

Warga Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut itu pun menggunakan jasa mobil travel untuk pulang ke ibu kota.

Sumardi bercerita dirinya bersama sang istri pulang kampung sebelum Ramadan pada April 2020.

Sumardi bersama istri selama 1,5 bulan berada di kampung halaman.

Rumah warga RT 01/RW 07 Kelurahan Papanggo ditempeli stiker karantina mandiri Covid-19, Selasa (2/6/2020). Stiker kertas ditempeli pada rumah-rumah warga yang baru tiba di Jakarta usai mudik Idulfitri. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)
Rumah warga RT 01/RW 07 Kelurahan Papanggo ditempeli stiker karantina mandiri Covid-19, Selasa (2/6/2020). Stiker kertas ditempeli pada rumah-rumah warga yang baru tiba di Jakarta usai mudik Idulfitri. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO) ()

Sumardi pun memutuskan kembali ke rumahnya di Papanggo untuk kembali mencari nafkah sebagai pedagang bakso cilok.

Berita Rekomendasi

Menggunakan jasa travel, Sumardi mengaku tak menemui hambatan dalam perjalanan berangkat maupun pulang dari Sukoharjo ke Jakarta.

Padahal saat itu masih dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19 ini.

Perjalanan pulang kampung hingga kembali ke perantauan dirasakan Sumardi lancar saja tanpa terjaring razia PSBB di tengah jalan.

"Nggak, nggak diberhentiin petugas," kata Sumardi saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/6/2020) sore.

Sumardi mengaku bisa lolos razia PSBB lantaran menggunakan jasa angkutan travel yang enggan ia sebutkan namanya.

Sumardi dan istrinya mendapatkan jaminan sampai di tujuan tanpa terjaring razia apapun.

Namun, Sumardi harus merogoh kocek cukup mahal untuk bisa menggunakan jasa travel tersebut, yakni sebesar Rp 500.000.

Baca: Saat Mudik dari Jakarta, Pekerja Asal Cilacap Ini Bunuh Diri di Pangandaran

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas