Gubernur Anies Salurkan Bansos untuk Umat Prasejahtera Katolik di Jakarta Utara
Bantuan itu diserahkan secara simbolis kepada Vox Point Indonesia dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Jakarta (PSE-KAJ).
Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Willem Jonata
"Adanya peristiwa seperti ini mengingatkan kita bahwa musuh kita sangat kecil. Kalau ketemu tsunami kan besar ya, kalau ketemu virus itu musuh ukuran mikro. Artinya barangnya tidak kelihatan, tapi betapa hempasan dampaknya itu luar biasa dan umat manusia harus bersatu. Saya rasa seluruh dunia merasakan itu dan mudah-mudahan kerja sama ini bisa kita jaga terus dengan spirit yang sama bahwa sesama anak bangsa ikut untuk memastikan adanya perasaan keadilan, dan itu pada akhirnya bisa membuat Pancasila itu nyata," ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur Anies menyebut bangsa Indonesia sudah berulang kali diuji dengan pengalaman perang maupun krisis ekonomi dan mampu bangkit melewati masa penuh tantangan tersebut.
Namun, pandemi COVID-19 menyadarkan adanya ketimpangan yang masih menjadi masalah di DKI Jakarta.
"Ketika perekonomian terhenti, di Jakarta ada 3,6 juta keluarga dan yang membutuhkan bantuan kebutuhan pokok itu jumlahnya 2,4 juta KK. Ini sebuah peringatan bagi kami bahwa dalam kondisi tidak ada income dua bulan saja, 2,4 juta KK tidak bisa memenuhi kebutuhannya dan artinya mereka tidak punya tabungan," ujar Gubernur Anies.
Gubernur Anies menjelaskan sebelumya jumlah KK prasejahtera yang terdata penerima bantuan sosial sekitar 1,2 juta KK.
Data tersebut kemudian dilakukan pembaruan seiring dengan krisis ekonomi yang menimpa kelompok rentan di DKI Jakarta.
"Begitu ekonomi terhenti, langsung hilang daya belinya. Berarti selama ini memang dari hari ke hari, belum sampai dari bulan ke bulan, apalagi tahun ke tahun. Ini peristiwa adalah wake up call bagi kami untuk secara serius Republik ini mengurusi ketimpangan. Bagaimana itu tidak ada kegiatan, 2/3 dari kegiatan tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya," tegas Anies.
Gubernur Anies kemudian berterima kasih atas kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan Vox Point Indonesia dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Jakarta (PSE-KAJ).
Hal ini bagi Anies Baswedan dapat membantu penyaluran bansos tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami ingin sampaikan juga terima kasih Vox Point Indonesia dan PSE-KAJ yang memilih untuk turun tangan langsung. Dan turun tangan itu artinya merasa memiliki atas masalah. Karena masalahnya itu dirasanya dimiliki, maka kita turun tangan. Dan sampaikan kepada anak-anak dan keluarga untuk jaga semangat. Masa-masa sulit itu ketika dijalani begitu berat, tapi insyaAllah nanti jadi cerita yang banyak hikmahnya di kemudian hari. Terutama pada anak-anak, sehingga bisa melewati masa ini dengan baik, sehat, dan menjadi generasi yang lebih baik dari generasi kita," tutup Gubernur Anies.
Adapun mekanisme penyaluran bansos beras bagi umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta akan dilakukan hari ini di 2 lokasi.
Lokasi penyaluran pertama yakni Paroki Cilincing di Gereja Salib Suci Jl. Tugu Raya No. 12 Tugu Utara, sebanyak 441 kantong beras.
Kemudian Paroki Tanjung Priok di Gereja Katolik Jl. Melati No.1 RT 001/012, sebanyak 458 kantong beras.