Kisah Polisi di Jakarta, Kerja Sampingan Jadi Pengepul Ban Bekas untuk Santuni Anak Yatim dan Lansia
Uang yang didapat dari berjualan pot bunga berbahan dasar ban bekas digunakan untuk membantu warga kurang mampu.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aiptu Muchsin, Bhabinkamtibmas Polsek Kebayoran Baru, merasa bangga dengan apa yang telah ia perbuat.
Bukan karena menangkap pelaku kriminal, melainkan menjadi pengepul ban bekas.
Sudah ratusan ban bekas disulap Muchsin menjadi pot bunga yang memiliki nilai jual.
Namun, polisi berusia 57 tahun itu tidak sepeser pun menikmati hasil penjualan pot bunga tersebut.
Uang yang didapat dari berjualan pot bunga berbahan dasar ban bekas digunakan untuk membantu warga kurang mampu.
Anak Yatim, orang sakit, dan lansia menjadi prioritas utamanya.
"Dananya terkumpul seminggu sekali atau dua minggu sekali. Saya beli sembako, lanjut disumbangkan untuk anak yatim, orang lumpuh, lansia, dan orang sakit," kata Muchsin kepada TribunJakarta.com, Kamis (2/7/2020).
Muchsin mengumpulkan ban bekas dari beberapa pangkalan bajaj di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kegiatan itu sudah ia lakukan sejak empat tahun lalu.
Semuanya berawal dari keresahan Muchsin akan kebersihan lingkungan di sekitar pangkalan bajaj.
Saat itu, ia melihat ban bekas yang berserakan sampai menjadi sarang nyamuk.
"Sebagai Bhabinkamtibmas, saya berpikir harus berbuat apa ya biar bersih. Akhirnya, daripada jadi sarang nyamuk, lebih baik dibuat pot bunga," ujar dia.
Ia pun meminta bantuan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) setempat untuk mengumpulkan ban bekas.