Fakta Tewasnya Editor Metro TV: Jasad Sudah 3 Hari di Pinggir Tol JORR hingga Hasil Autopsi
Berikut sejumlah fakta terkait meninggalnya editor Metro TV, Yodi Prabowo yang ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir tol JORR, Jumat (10/7/2020).
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Seorang editor visual Metro TV ditemukan telah tak bernyawa, Jumat (10/7/2020).
Identitas jenazah tersebut diketahui bernama Yodi Prabowo berusia 26 tahun.
Yodi Prabowo ditemukan telah meninggal dunia di pinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Baca: Polisi Disebut Jemput Pelaku Pembunuhan Wartawan Metro TV Yodi Prabowo: Cuma Saksi Saja
Jenazah korban awalnya ditemukan oleh tiga anak kecil yang sedang bermain layangan di sekitar lokasi, Jumat (10/7/2020) pukul 11.45 WIB.
Kemudian tiga bocah itu melapor pada warga dan bersama-sama mendatangi jenazah korban.
Seorang warga tersebut lalu menghubungi pihak kepolisian terkait penemuan jasad.
Berikut sejumlah fakta terkait yang dirangkum oleh Tribunnews.com:
1. Jenazah Korban Sudah Ada di TKP Selama 3 Hari
Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan terkait dengan hasil olah tempat kejadian perkara atau TKP.
Diberitakan Tribunnews.com, menurut perkiraan pihak kepolisian jenazah korban sudah berada di lokasi selama beberapa hari.
Hal tersebut berdasar pada hasil otopsi dari jenazah Yodi Prabowo yang sudah dilakukan.
"Hasil otopsi memang jenazah itu diperkirakan sudah dua sampai tiga hari di TKP," terang Kombes Pol Yusri, Sabtu (11/7/2020).
Meski demikian, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman dengan kembali olah TKP.
2. 12 Saksi Diperiksa Terkait Kematian Yodi Prabowo
Sementara itu, masih diberitakan Tribunnews.com pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan pada saksi.
Kombes Pol Yusri menyebutkan sebanyak 12 saksi sudah menjalani pemeriksaan.
"Sudah 12 saksi yang dilakukan pemeriksaan, sekarang kita masih melakukan olah TKP lagi," jelas Kombes Pol Yusri.
Baca: Sebilah Pisau Ditemukan di Dekat Lokasi Penemuan Jenazah Yodi Prabowo, Jurnalis Metro TV
Baca: Sang Bibi Ungkap Sosok Yodi Prabowo: Orangnya Pendiam dan Pandai Bergaul
3. Hasil Otopsi Menyatakan Ada Tanda Luka Kekerasan
Tak hanya olah TKP, pihak kepolisian juga telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Dilansir Tribunnews.com, hasilnya ditemukan ada luka kekerasan di bagian leher dan dada Yodi Prabowo.
Kombes Pol Yusri menjelaskan, luka tersebut berasal dari benda tajam.
Autopsi dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Hasil autopsi ada kekerasan benda tajam yang memang ada di leher dan juga di dadanya, untuk sementara hasilnya itu," ungkap Kombes Pol Yusri.
4. Barang Berharga di TKP Milik Yodi Prabowo Utuh
Sementara itu, dikutip dari Wartakotalive.com, pihak kepolisian menemukan barang berharga milik korban masih ada.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto.
Seperti sebuah kendaraan bermotor, dengan nomor polisi B 6570 WHC yang sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Selain itu juga ada berbagai barang berharga yang tidak hilang sama sekali.
Dompet berisi sejumlah uang tunai, kartu ATM, dan identitas korban masih ada di TKP.
Begitu pula dengan ponsel milik Yodi Prabowo yang masih ada.
Meski demikian, AKBP Irwan memastikan Yodi Prabowo merupakan korban dari tindak kejahatan.
"Barang barangnya tidak ada yang hilang, intinya korban tindak kejahatan," tutur AKBP Irwan.
5. Anggota DPR Kecam Kasus Yodi Prabowo
Seorang anggota Komisi III DPR RI, mengecam terkait kasus Yodi Prabowo yang ditemukan sudah tak bernyawa.
Dilansir oleh Tribunnews.com, anggota DPR tersebut adalah Eva Yuliana.
Eva pun meminta agar pihak kepolisian mengusut kasus hingga tuntas sampai pelaku ditemukan.
Ia mengutuk perbuatan pelaku karena telah menghilangkan nyawa orang lain.
Saat ditemui, Eva menyampaikan kekerasan bukan termasuk ke dalam budaya bangsa Indonesia.
Baca: Keluarga Ungkap Gelagat Aneh Editor Metro TV Yodi Prabowo Sebelum Menghilang dan Ditemukan Tewas
Baca: Sosok Yodi Prabowo Wartawan Metro TV yang Tewas, Rajin Salat di Masjid hingga Mengaji Siang Malam
Sehingga memang harus disikapi dengan serius dan diselesaikan secara tegas.
"Apapun motif dan alasan di balik kasus pembunuhan yang terjadi, saya mengutuk keras tindakan main hakim sendiri yang berujung hilangnya nyawa," tegas Eva, Sabtu (11/7/2020).
"Kekerasan seperti ini bukanlah budaya kita Bangsa Indonesia."
"Bila tidak disikapi secara serius, budaya kita yang mengedepankan komunikasi, sopan santun, dan tepa slira makin lama bisa jadi makin ditinggalkan generasi bangsa," tambahnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada/Igman Ibrahim/Chaerul Umam, Wartakotalive.com/Dwi Rizki)