Babak Baru Kasus Yodi Prabowo, Polisi Simpulkan Editor Metro TV Ini Bunuh Diri, Beli Pisau Sendiri
Polisi menyimpulkan editor Metro TV, Yodi Prabowo, meninggal dunia karena bunuh diri.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polisi menyimpulkan editor Metro TV, Yodi Prabowo, meninggal dunia karena bunuh diri.
Hal tersebut disampaikan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7/2020).
Kesimpulan tersebut berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga keterangan para ahli.
"Dari beberapa faktor, dari TKP, keterangan ahli, saksi, dan bukti yang lain, penyidik berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu.
Tubagus menyebut semua barang milik korban tidak ada yang hilang.
Bahkan, motor milik Yodi Prabowo juga terparkir rapi di dekat TKP.
"Motor korban terparkir dengan rapi di sebelah kiri TKP tempat ditemukannya jenazah," katanya.
Penyidik memperkirakan, Yodi meninggal dunia antara pukul 00.00-02.00 WIB.
"Jenazah diperkirakan meninggal 2-3 hari sebelum pemeriksaan pada tanggal 10 Juli 2020," ucapnya.
Baca: Detik-detik Pendaki Lawu Terekam Kamera Sebelum Tewas, Lepas Baju untuk Bungkus Kayu Bakar
Korban diduga kuat bunuh diri menggunakan pisau yang ditemukan di bawah tubuhnya.
"Saat olah TKP, korban telungkup dan ditemukan sebilah pisau di bawah badan korban."
"Penyidik menduga kuat, pisau itulah yang digunakan untuk melukai korban," terang Tubagus.
Selain pisau, penyidik juga menemukan rambut di lokasi kejadian.
Setelah pemeriksaan, rambut tersebut adalah milik Yodi Prabowo sendiri.
Saat kejadian, tempat sekitar penemuan jenazah Yodi dalam kondisi sepi.
Saksi yang memberi keterangan pada polisi, menyebut tak mendengar ada suara keributan.
"TKP rapi, dan tidak ada tanda-tanda perkelahian, juga sudah dilakukan pemeriksaan saksi tidak ada keributan," jelasnya.
Baca: Dipicu Jatah Warisan, Pria di Maluku Hantam Ayah Kandung Pakai Balok Hingga Tewas
Selain pisau dan motor, polisi juga menemukan helm dan telepon genggam milik korban.
Setelah semua barang diperiksa, sidik jari hingga DNA adalah milik Yodi Prabowo.
"Ini dibawa ke labfor, tidak ada sidik jari orang lain."
"DNA di pisau itu adalah milik korban, bagian depan dan gagang," katanya.
Sementara, korban mengalami luka di bagian dada dan lehernya.
Menurut Tubagus, tidak ada lagi luka lecet di tubuh Yodi Prabowo.
"Tidak terdapat luka lain, kecuali luka di dada dan leher," ungkap dia.
"Pisau diduga kuat alat yang digunakan untuk melukai," tegasnya.
Baca: 2 Kelompok Pemuda di Jakarta Utara Terlibat Tawuran Akibat Saling Ejek, Satu Orang Tewas
Yodi Beli Pisau
Tubagus menjelaskan, editor Metro TV itu membeli sendiri pisau yang ditemukan di TKP.
Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan ke toko yang menjual pisau tersebut.
"Pisau tersebut memiliki merk khusus, yang menjual hanya toko itu."
"Dari CCTV, yang membeli pisau adalah korban sendiri," terang Tubagus.
Bahkan, Yodi terlihat seperti sudah berniat hanya membeli pisau di toko itu.
"Saat membeli, pakaian yang digunakan sama dengan saat jenazah ditemukan," ucapnya.
"Begitu masuk, korban langsung menuju tempat pisau, lalu bergerak ke kasir, dan meninggalkan tempat," jelas dia.
Tubagus juga menyampaikan, tidak ada ancaman pada Yodi Prabowo melalui pesan singkat WhatsApp.
Diketahui, jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7/2020) lalu.
Polisi telah memeriksa 34 orang saksi untuk mengungkap misteri kematian Yodi Prabowo tersebut.
Baca: Calon Pengantin yang Tewas Dikeroyok Tetangga Sempat Tulis 3 Mimpi Tidurnya: Didatangi Banyak Orang
(Tribunnews.com/Nuryanti)