Orang Tua Editor Metro TV Tak Terima Anaknya Disebut Alami Depresi: Harusnya Tanya Dong ke Keluarga
Orangtua dari editor Metro TV merasa kecewa dengan hasil rilis kepolisian yang menyebutkan Yodi Prabowo alami depresi.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Pravitri Retno W
"Kalau depresi tidak bisa fokus, dia edit empat program lho," jelas Suwandi.
Ibu Yodi, Turinah, juga mengungkapkan hal serupa.
Pihak kepolisian juga menyangkutkan antara depresi dengan pemeriksaan Yodi ke rumah sakit soal HIV.
Sebelum meninggal dunia, Yodi kepada sang ibu memang bercerita soal rasa gatal di bagian pangkal paha.
Kemudian Turinah menyarankan pada anaknya agar melakukan pemeriksaan di dokter spesialis kulit.
Yodi diketahui sempat melakukan pemeriksaan ke spesialis kulit dan kelamin RSCM.
Namun, Turinah mengakui pemeriksaan tersebut tidak diketahui olehnya.
Ia pun merasa aneh apabila anaknya disebut depresi karena periksa ke rumah sakit.
Bahkan kematian Yodi terjadi sebelum hasil pemeriksaan dari rumah sakit keluar.
Baca: Telusuri Dugaan Adanya Ancaman, Polisi Cek HP Editor Metro TV Yodi Prabowo, Ini Hasilnya
Baca: Editor Metro TV Bunuh Diri Diragukan Ayah Yodi, Warga Ikut Bersuara: Kami Gak Dengar Teriakan Sakit
"'Mama ini di pangkal paha kok gatal', saya bilang periksa ke spesialis kulit," ungkap Turinah.
"Dia ke RSCM untuk periksa ke spesialis kulit dan kelamin tanpa sepengetahuan saya, jadi kalau dibilang anak saya depresi karena RSCM dia nggak," lanjutnya.
Suwandi kemudian melanjutkan, hasil rilis kepolisian sangat mengecewakan bagi keluarga Yodi.
Yodi disebut bunuh diri hingga mengalami depresi, sangat tidak sesuai harapan Suwandi dan Turinah.
Kekecewaan Suwandi muncul karena ia sempat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).