Pura-pura Kesurupan, Otak Pembunuhan Bos Pelayaran Ngaku Kerasukan Arwah Sugianto
Saat itu, NL berpura-pura dirasuki arwah Sugianto dan menyebut bahwa penembakan ini dilandasi masalah persaingan bisnis.
Editor: Sanusi
NL kala itu berpura-pura kerasukan arwah ayahnya yang meminta para tersangka membantunya menghabisi Sugianto.
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (24/8/2020).
"Jadi tersangka NL itu beberapa kali mengaku kerasukan arwah ayahnya yang meminta agar menghabisi atau membunuh korban," kata Yusri.
Sebab semua pelaku katanya diketahui satu kelompok dalam perguruan di Lampung.
• Rizki DA Hapus Semua Foto Pernikahan, Nadya Mustika Bahas Orang yang Berpura-pura Mengejar Akhirat
Ayah kandung NL yang kini sudah meninggal dunia diketahui merupakan guru dari sejumlah pelaku.
"Karena mereka semua adalah bekas murid ayah NL, jadi mereka semua segan. Apalagi dengan kerasukannya NL yang seakan-akan ini perintah ayah NL, maka semuanya membantu rencana NL," kata Yusri.
Terungkap Alasan Pelaku Habisi Bos Pelayaran di Kelapa Gading
Terungkap, ada sosok Perempuan dari 12 tersangka pembunuhan berencana terhadap Sugiyanto Tan (51), bos pengusaha pelayaran di Kelapa Gading.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut, sosok Perempuan tersebut berinisial NL dan sehari-hari bekerja sebagai admin bagian keuangan di PT Dwi Putra Tirya Jaya milik Sugiyanto.
Menurut Nana, ada dua motif sehingga NL mengadu dan meminta kepada suami sirinya, R alias M, untuk menghabisi Sugiyanto.
NL bekerja sebagai admin bagian keuangan di perusahaan milik Sugiyanto sejak 2012 silam.
Motif pertama, kata Nana, NL sakit hati dengan kelakukan Sugiyanto. Kemudian, NL juga kerap menjadi sasaran kemarahan bosnya tersebut.
"Yang bersangkutan sering dimarahi oleh korban," ucap Nana dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020).
"Selain itu memang ada pernyataan dari korban (Sugiyanto, red) yang dianggap melecehkan tersangka selama ini."