Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhat di Depan Anies, Pasien Sembuh Covid-19 Harus Bawa Surat Bebas Corona agar Diterima Masyarakat

Kesembuhannya dari Covid-19 tak serta merta menjadikannya langsung diterima kembali ke masyarakat, Satria harus membawa surat bebas Covid-19.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Curhat di Depan Anies, Pasien Sembuh Covid-19 Harus Bawa Surat Bebas Corona agar Diterima Masyarakat
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Warga RW 01 Sunter Jaya, Satria Wicaksana (tengah) saat menunjukkan surat bebas Covid-19 di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satria Wicaksana (33), warga RW 01 Kelurahan Sunter Jaya, bersyukur bisa sembuh dari Covid-19.

Di balik kesembuhannya, Satria masih merasakan dampak Covid-19 tak hanya menyerang fisik tapi juga mental.

"Jujur Covid-19 ini tidak hanya menyerang fisik, Pak. Tapi mental kami juga diserang," kata Satria saat menghadiri peresmian monumen peti mati oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020).

Satria baru-baru ini dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah menjalani isolasi mandiri di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

Menurut Satria, kesembuhannya dari Covid-19 tak serta merta menjadikannya langsung diterima saat kembali ke masyarakat.

"Jadi kami kembali ke masyarakat juga tidak langsung diterima dengan tangan terbuka," ucap Satria.

Satria mengaku masih ada orang yang merasa resah dan takut ketika berinteraksi dengannya setelah pulang dari RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

BERITA TERKAIT

Maka dari itu, belakangan ini Satria sampai harus membawa surat bebas Covid-19 ketika bepergian ke mana-mana.

"Ada orang yang masih ketakutan, sampai akhirnya saya harus membawa ini surat sehat saya dari Wisma Atlet, dinyatakan sehat," kata Satria.

"Jadi untuk pembuktian ke masyarakat juga, kalo misalkan saya memang sudah betul-betul bebas dari Covid-19," imbuh dia.

Baca: Penjelasan Kepala BPOM Tentang Dua Opsi Pengembangan Vaksin Covid-19 di Indonesia

Sempat menyesal tak ikuti anjuran pemerintah.

Menurut Satria, pengalaman menjadi salah satu pasien isolasi mandiri merupakan hal yang cukup buruk bagi dirinya.

Cerita soal pengalamannya itu ia mulai dari pertengahan Agustus, di mana dirinya sempat mengikuti rapid test massal Covid-19 di GOR Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Saat itu, Satria dinyatakan reaktif Covid-19 dan diwajibkan menjalani isolasi mandiri di rumah selama tiga hari.

"Tanggal 20 (Agustus) kurang lebih, saya mengikuti rapid test di GOR Sunter, ternyata hasilnya positif. Saya diminta isolasi di rumah tiga hari," ucap Satria.

Baca: Positif Covid-19 Istri Wali Kota Depok Sebar Pesan : Pakai Masker, Jangan Sampai Diangkut Ambulans

Melanjutkan ceritanya, Satria mengaku bahwa dirinya harus melanjutkan isolasi mandiri di RS Darurat Wisma Atlet karena hasil swab test-nya dinyatakan positif Covid-19.

Satria pun mesti menjalani isolasi mandiri di rumah sakit darurat itu selama lebih kurang 12 sampai 14 hari sebelum akhirnya ia dinyatakan sembuh dari hasil swab test lanjutan.

"Sampai akhirnya kurang lebih sekitar 12-14 hari dirawat di Wisma Atlet, saya di-swab test, alhamdulillah negatif. Jadi akhirnya saya kembali ke masyarakat," jelas Satria.

Di balik cerita pengalamannya menjadi pasien positif Covid19, Satria mengaku menyesal pernah tidak mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Ia menganggap, apa yang ia jalani setelah dinyatakan positif Covid-19 dan selama menjalani isolasi mandiri adalah ganjaran atas kelalaiannya tak mengikuti protokol kesehatan yang ada, terutama anjuran memakai masker.

"Kebetulan mungkin saya juga salah satu contoh anak muda yang lalai, yang tidak mengikuti aturan protokol kesehatan dari pemerintah," kata Satria.

"Dibagikan masker juga tidak saya pakai, jadi mungkin pada akhirnya itu yang harus saya tanggung," sambungnya.

Baca: Bar Milik Artis Jepang Miyabi di Manila Tutup Akibat Covid-19

Satria berharap ke depannya masyarakat bisa lebih taat lagi mengikuti anjuran serta protokol kesehatan yang ada untuk menekan angka penyebaran Covid-19, terutama di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, Satria juga mengapresiasi adanya monumen peti mati di Danau Sunter yang bisa dijadikan pengingat kepada masyarakat bahwa bahaya Covid-19 masih mengintai.

"Mudah-mudahan dengan dipasangnya monumen seperti ini bisa lebih menyadarkan masyarakat lagi pak di sekitaran Danau Sunter khususnya di Sunter Jaya dan Sunter Agung, itu bisa mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Penyintas Covid-19 Harus Bawa Surat Bebas Corona saat Bepergian Agar Bisa Diterima Masyarakat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas