Dahlan Iskan: Jurnalistik Berkembang Pesat untuk Tetap Bertahan Ikuti Kemajuan Dunia Digital
Ahmed Kurnia Soeria Widjaja mengatakan, Safari Jurnalistik ini merupakan program reguler PWI Pusat bagi anggotanya dan untuk kali ini pelaksanaanya ag
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerjasama dengan PT Astra Intenational menggelar Safari Jurnalistik Perdana 2020 di Lantai 4 Sekertariat PWI Pusat Gedung Dewan Pers dan diikuti oleh lebih dari 300 orang peserta dari penjuru pelosok nusantara secara daring, Rabu (13/10/2020).
Direktur Safari Jurnalistik PWI Pusat, Ahmed Kurnia Soeria Widjaja mengatakan, Safari Jurnalistik ini merupakan program reguler PWI Pusat bagi anggotanya dan untuk kali ini pelaksanaanya agak berbeda karena dilakukan dimasa pandemi.
"Safari Jurnalistik ini merupakan program ireguler yang difokuskan pada pengenalan perkembangan jurnalistik, baik regulasi maupun teknologi dan ini dilakukan disaat Pandemi jadi kita lakukan secara daring dan untuk tahap perdana ini di ikuti oleh 300 peserta," ungkap Ahmed Kurnia Soeria Widjaja.
Dalam Safari Jurnalistik yang digelar kali ini PWI Pusat menghadirkan Dahlan Iskan Mantan Menteri BUMN yang mengangkat Topik "Model Bisnis Media dan Masa Depan Profesi Wartawan."
Dalam paparannya Dahlan Iskan mengatakan saat ini jurnalistik berkembang sangat pesat, seiring berkembangnya teknologi dan juga dengan kehadiran platform lain yang semakin banyak sehingga mau tidak mau kita harus tampil kreatif dan inofatif.
"Tentunya, salah satu kunci untuk tetap bertahan adalah dengan mengikuti kemajuan dunia digital. Menurut Dahlan, hal yang terpenting dalam menghadapi revolusi digital saat ini adalah "melakukan yang harus dilakukan, tanpa adanya keraguan atau ketakutan akan kegagalan," tutur Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan menambahkan Keberanian dalam melakukan apa yang harus dilakukan tentunya adalah kunci utama dalam melakukan suatu perubahan demi menghadapi revolusi digital yang kapan saja bisa membuat industri media hancur.
Saat ini pelaku industri media massa harus melakukan digitalisasi yang berani, namun tidak melanggar kode etik dan kaidah-kaidah jurnalistik yang sudah ditetapkan. Namun hal ini tetap tidak menjamin akan masa depan media karena sangat sulit untuk diramalkan apalagi saat ini ditengah Pandemi yang melanda bangsa kita.
Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat. Atal S Depari menyampaikan, kegiatan Safari Jurnalistik perdana 2020 ini, merupakan agenda rutin PWI untuk menambah wawasan wartawan mengenai jurnalistik, juga mengenai kode etik serta pers di era konvergensi media.
"Para jurnalis untuk terus menjaga profesionalisme dalam bekerja, apalagi tahun ini diperhadapkan dengan tahun politik ini," kata Atal S Depari.
Apa yang di dapatkan di kuliah Safari Jurnalistik ini, penting untuk menjadi pegangan bagi kita sebagai jurnalis dalam menyajikan berita ke masyarakat itu harus berpijak pada ada kesadaran, baik hukum, undang-undang pers dan kode etik.
"Jadi tingkatkan juga pengetahuan dan keterampilan, jurnalistik dalam program Sekolah Jurnalistik,hal ini juga menuntut agar Wartawan Inodonesia lebih profesional, berwawasan dan beretika,” ujar Atal S Depari.
Sementara itu Head of Corporate Communication PT Astra International, Boy Kelana Soebroto menyambut baik kerja sama dengan Sekolah Jurnalis PWI.
“PWI merupakan pemangku kepentingan yg strategis bagi PT Astra Internasional,” Dukungan kami ini merupakan bentuk komitmen PT Astra Internasional untuk ikut meningkatkan wawasan dan profesionalisme wartawan Indonesia," akunya.
Dalam kuliah safari Jurnalistik Perdana ini di hadiri juga oleh Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi,Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat, Nurjaman Mochtar , Wabendum PWI Pusat, Dar Edi Yoga serta Pengurus PWI Pusat lainnya.