Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Buru Perusuh yang Fotonya Viral Bakar Halte Sarinah Saat Demo UU Cipta Kerja

Selain membakar, massa juga merusak halte serta fasilitas di beberapa halte Transjakarta lainnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polisi Buru Perusuh yang Fotonya Viral Bakar Halte Sarinah Saat Demo UU Cipta Kerja
Twitter@NarasiNewsroom via Warta Kota
Wajah para pelaku pembakaran Halte Sarinah, Jakarta Pusat, saat demonstrasi rusuh menolak UU Cipta kerja pada 8 Oktober 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan, pihaknya sampai Kamis (29/10/2020) masih memburu sejumlah pelaku utama pembakaran Halte Sarinah, saat aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja, 8 Oktober 2020.

Foto para pelaku yang sedang beraksi melakukan pembakaran Halte Sarinah itu sempat viral di media sosial.

Menurut Yusri, pihaknya masih melakukan identifikasi dan pengejaran kepada para pelaku yang diduga sebagai perusuh itu.

Baca juga: Wajah Para Terduga Pembakar Halte Sarinah, Perhatikan Gerak-geriknya di Tengah Demo Tolak Omnibuslaw

Di samping, sudah mengamankan dan menetapkan beberapa pelaku yang melakukan aksi anarkis saat demonstrasi tersebut.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan."

"Karena memang masih ada pelaku lain, di samping beberapa pelaku perusakan dan pembakaran yang sudah kami amankan dan tetapkan tersangka," tutur Yusri.

Ia mengatakan, pihaknya bekerja berdasarkan fakta dan alat bukti yang ada.

BERITA TERKAIT

"Kami juga kumpulkan alat buktinya, minimal dua alat bukti untuk bisa menahan mereka semuanya," ucap Yusri.

Karena itu, ia meminta masyarakat bersabar karena penyidik masih terus bekerja.

"Nanti kita tunggu hasilnya seperti apa," ucap Yusri.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan dalam kasus demo anarkis pada 8 Oktober dan 13 Oktober, pihaknya sudah menetapkan 143 orang sebagai tersangka.

"Dari jumlah itu, 67 orang di antaranya dilakukan penahanan," kata Nana.

Mereka yang ditetapkan tersangka termasuk 10 pelaku perusakan Gedung Kementerian ESDM, serta para pelaku perusaka dan pembakaran halte serta pos polisi di sepanjang Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, dan Jalan Gadjah Mada.

"Juga sekitar 13 orang penggerak para pelajar STM dan kelompok anarko melalui media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp Grup," paparnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memprediksi, nilai kerugian akibat kerusuhan unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) lalu, bakal terus bertambah.

Hingga kini, Pemprov DKI Jakarta masih mendata fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum) yang rusak akibat diamuk massa saat unjuk rasa.

“Total kerugian itu berkisar Rp 55 miliar - Rp 57 miliar, itu sementara ya."

"Bisa jadi bertambah karena sedang dicek ulang,” kata Ahmad Riza Patria saat meninjau Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Sabtu (10/10/2020).

Ariza menginstruksikan jajarannya untuk segera menyelesaikan pendataan fasos dan fasum yang rusak tersebut.

Setelah itu, pemerintah akan segera memperbaiki fasilitas tersebut secara bertahap.

“Bagi yang rusak informasinya pada Hari Senin (12/10/2020) sudah bisa diperbaiki kembali."

"Dan mudah-mudahan kami bisa perbaiki tidak sampai satu bulan ya,” ujar pria yang akrab disapa Ariza ini.

Namun demikian, kata dia, Jumat (9/10/2020) dini hari petugas dari Dinas Lingkungan Hidup telah bergerak cepat membersihkan puing sisa unjuk rasa.

Dengan begitu, masyarakat Jakarta bisa kembali berkegiatan untuk melintasi ruas jalan Ibu Kota.

Selain itu, petugas juga telah membersihkan sisa perusakan di sejumlah halte Transjakarta di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.

Dia memastikan, Hari Senin (12/10/2020) armada Transjakarta bisa kembali beroperasi melayani pelanggan.

Bagi masyarakat yang biasa memakai jasa layanan Transjakarta di Koridor 1 Blok M dan Kota, bisa beralih naik kereta MRT Jakarta.

“Bisa saja naik MRT, karena di bawah (kereta bawah tanah) tidak rusak ya, atau kendaraan umum lainnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, jumlah halte Transjakarta yang dirusak massa saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) lalu, bertambah.

Setelah diinventarisir, total yang rusak adalah 20 unit dengan kerugian mencapai Rp 55 miliar.

“Total kerusakan ada 20 halte, dan diperkirakan kerugian sekitar lebih Rp 55 miliar."

"Jumat pagi ini targetnya adalah seluruh fasilitas publik di Jakarta bisa digunakan,” kata Anies Baswedan di Halte Transjakarta Tosari, Jalan Jenderal Besar Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020).

Anies Baswedan memastikan, seluruh lalu lintas di Jalan Jenderal Besar Sudirman dan Jalan MH Thamrin sudah dapat dilalui.

Pada Kamis (8/10/2020) kemarin, ruas jalan tersebut dipenuhi sampah dan puing bekas bentrokan antara polisi dengan para demonstran.

“Untuk sampah insyaallah sudah habis."

"Puing-puing yang masih terus diselesaikan (dibersihkan) karena sebagian ini masih perlu waktu untuk dibersihkan."

"Anda lihat puing-puing sekitar sini, tapi insyaallah sebelum siang semuanya kami selesaikan, jadi warga Jakarta bisa beraktivitas seperti semula,” ujar Anies Baswedan.

Hingga kini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transjakarta terus mengkaji ulang kerusakan halte yang rusak akibat diamuk massa.

Setelah itu, badan usaha yang bergerak di bidang jasa transportasi itu akan memperbaikinya kembali demi kenyamanan pelanggan.

“Hari ini akan dilakukan review atas kerusakannya."

"Nanti sesegera mungkin kami susun langkahnya, tapi kami ingin ini berfungsi cepat seperti juga kebersihan."

"Dalam enam jam semua sudah bersih,” jelas Anies Baswedan.

Kata dia, untuk Koridor 1 Transjakarta (Kota-Blok M) sudah dapat dilintasi.

Namun jenis bus yang dioperasikan bukan yang besar.

Tapi ukuran sedang dengan posisi pintu yang lebih rendah, sehingga penumpang dapat keluar-masuk dengan nyaman.

“Operasi tetap jalan terus tapi mereka memanfaatkan sisi seberang dari halte ini."

"Jadi nanti bus yang digunakan adalah bus yang ada pintu masuknya rendah, sehingga warga tetap bisa menggunakan Koridor 1,” paparnya.

Anies Baswedan menyatakan, telah menginstruksikan jajarannya untuk mendata total kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang dialami Pemprov DKI Jakarta.

Tidak hanya dari halte, tapi juga taman, rambu lalu lintas, jembatan penyeberangan orang (JPO) dan sebagainya.

“Semuanya diidentifikasi. Insyaallah sore ini semuanya selesai diidentifikasi, lalu kami segera akan perbaiki."

"Untuk kerugian totalnya belum selesai dihitung, yang saya sebut tadi (Rp 55 miliar) hanya terkait dengan fasilitas Transjakarta saja,” jelasnya.

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengecam aksi massa penolak UU Cipta Kerja di Ibu Kota yang merusak sejumlah fasilitasnya pada Kamis (8/10/2020).

Selain menimbulkan kerugian, perbuatan mereka juga berdampak pada terhentinya pelayanan untuk pelanggan.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, aksi massa yang dimulai sejak Kamis (8/10/2020) siang berdampak pada perusakan disertai pembakaran fasilitas serta sarana prasarana yang digunakan warga Jakarta.

“Hingga pukul 20.30, baru diketahui ada 18 halte Transjakarta yang rusak oleh massa,” kata Nadia berdasarkan keterangan yang diterima pada Kamis (8/10/2020) malam.

Nadia menjelaskan, ada delapan halte Transjakarta yang rusak akibat dibakar dan dijarah massa.

Di antaranya, Halte Bundaran HI, Halte Sarinah, Halte Tosari Baru, Halte Tosari Lama, Halte Karet Sudirman, Halte Sentral Senen, Halte Senen arah Pulogadung, dan Halte Senen arah HCB.

“Api sendiri mulai terlihat sekitar pukul 17.07."

"Sebelum api mulai berkobar, seluruh layanan Transjakarta sudah berhenti dioperasikan sejak pukul 16.30."

"Semua petugas dan pelanggan kami yang berada di lokasi juga sudah berhasil dievakuasi dengan selamat dan tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Selain membakar, massa juga merusak halte serta fasilitas di beberapa halte Transjakarta lainnya.

Di antaranya Harmoni Central Busway (HCB), Bank Indonesia, Gambir 1, Sumber Waras, Grogol 1, Dukuh Atas 1, Petojo, Benhil, RSUD Tarakan, dan Kwitang.

“Estimasi kerugian yang dialami Transjakarta setidaknya sekitar Rp 45 miliar."

"Namun sejauh ini kami belum mengetahui total kerugian yang dialami dengan adanya perusakan tersebut,” ucapnya. 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Polisi Buru Para Pembakar Halte Sarinah yang Fotonya Viral di Medsos

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas