Demo Mabes Polri, Ratusan Buruh Bawa Foto Korban Aksi Represif Aparat saat Unjuk Rasa
ratusan buruh membawa sejumlah atribut aksi berupa spanduk hingga pamflet sebagai sarana menyuarakan aksi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan buruh melakukan unjuk rasa di depan Mabes Polri untuk mengecam tindakan represif aparat kepolisian RI saat pengamanan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta maupun daerah di Indonesia.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews di lokasi, ratusan buruh membawa sejumlah atribut aksi berupa spanduk hingga pamflet sebagai sarana menyuarakan aksi.
Atribut aksi itu bertuliskan pesan-pesan yang dibawa massa aksi kepada kepolisian RI.
Di antaranya, massa aksi membawa spanduk yang bertuliskan "Hentikan Repsifitas Aparat' hingga 'Sudah Gawat! Aparat Main Tangkap!'. Tak hanya itu, mereka juga membawa sejumlah foto-foto korban yang tewas saat mengikuti aksi unjuk rasa.
Baca juga: Srikandi Polisi Cantik Berjaga Barisan Depan saat Demo Buruh di Depan Mabes Polri
Di antaranya, Maulana Suryadi yang merupakan salah satu korban tewas dalam kerusuhan demonstrasi pelajar pada Rabu, 25 September 2019 lalu. Dari pengakuan keluarga korban, jenazah Maulana tampak tanda kekerasan karena mengeluarkan darah dari hidung dan telinga.
Tak hanya itu, mereka juga membawa foto Yusuf Kardawi, mahasiswa Universitas Halu Oleo yang tewas dalam aksi demonstrasi di Sulawesi Tenggara pada September 2019 lalu.
Dalam aspirasinya, mereka menuntut aparat menghentikan tindakan represif kepada para masyarakat yang tengah menyuarakan aspirasi. Sebab, penyampaian pendapat di muka umum dijamin oleh konstitusi.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa tersebut digelar oleh Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan yang dimulai sejak Jumat (6/11/2020) sore.
Akibat unjuk rasa itu, akses jalan Trunojoyo mengarah jalan Senopati ditutup karena adanya massa aksi.
Namun, arus lalu lintas di sekitar lokasi demo masih terpantau lancar.