Cerita Bocah Dicekoki Miras Dipaksa Mengemis Sampai ke Telinga Mensos, Bakal Dilaporkan ke Polisi
Kemensos turun tangan tangani tiga bocah korban eksploitasi remaja bertato di Tambora, Jakarta Barat, jika bukti kuat kasus akan dilaporkan ke polisi.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penderitaan tiga bocah korban eksploitasi remaja bertato di Tambora, Jakarta Barat sampai di telinga Menteri Sosial.
Ramai diberitakan di media massa, Kementerian Sosial langsung turun tangan menangani kasus tiga bocah korban eksploitasi yang ditemukan di kolong jembatan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat.
Mereka mengaku dipaksa ngelem, mengkonsumsi minuman keras, mengemis dan disuruh mencuri.
Pekerja Sosial Anak dari Kementerian Sosial RI Nurmansyah mengatakan, langkah yang terdekat yakni menempatkan ketiga bocah itu ke rumah aman.
Diketahui, ketiga bocah korban eksploitasi yakni RR (10) serta kakak beradik RM (9) dan N (5) berada di GOR Cengkareng, Jakarta Barat, setelah ditemukan oleh petugas PPSU Roa Malaka di kolong jembatan Pasar Pagi pada Senin (9/11/2020).
"Pertama kami pasti assessment kebutuhan anak apa, jadi kami liat anak itu traumanya gimana. Nanti itu ada takarannya, ada indikatornya disitu," ujar Nurmansyah saat dikonfirmasi, Rabu (11/11/2020).
Dari pemeriksaan sementara di GOR Cengkareng, RR mengaku merupakan yatim piatu yang tinggal di kolong jembatan Senen.
Disanalah, dia bertemu dengan remaja yang mengeksploitasinya untuk ngelem, mengemis dan mencuri.
Sementara itu, RM dan N mengaku memiliki orangtua yang tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Nanti kita disitu kita kasih dukungan psikologi, psikososial, kebutuhan sandang pangan kita penuhi di rumah aman," ujarnya.
Pihak Kemensos juga berencana untuk melaporkan kejadian yang dialami ketiga bocah ini ke kepolisian agar diusut tuntas.
"Kalau bukti kuat kita bisa melaporkan," kata dia.
Bocah RR Ceritakan Eksploitasi yang dialaminya
RR (10) bersama kakak beradik RM (9) dan N (5) dieksploitasi oleh remaja bertato yang baru sebulan terakhir ditemuinya.