Kata Polisi, Pelaku Penusukan Timses Cawalkot Makassar adalah Pembunuh Bayaran
MNM adalah warga Makassar dan merupakan tim sukses cawalkot Makassar lawan dari cawalkot yang didukung korban.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subdit 3 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil membekuk 5 tersangka pelaku penusukan terhadap Muharram Jaya alias Musjaya (48), di sekitar halte dekat Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2020) malam lalu.
Musjaya adalah anggota tim sukses calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) di Pilkada Makassar.
Sementara dua pelaku lainnya masih buron.
Pelaku yang dibekuk adalah MNM (50), F (40), S (51), AP (46), dan S (39). Sementara dua pelaku yang buron adalah AR (25) dan JH (40).
Baca juga: 5 Pelaku Penikaman Tim Sukses Calon Wali Kota Makassar Ditangkap, Ini Motif dan Kronologinya
Untuk tersangka S, diketahui meninggal dunia karena sakit bawaan berupa sesak nafas dan jantung, sesaat setelah ditangkap.
S belum sempat dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan tersangka MNM adalah pelaku yang menyuruh 6 tersangka lain untuk melakukan penusukan terhadap korban.
MNM adalah warga Makassar dan merupakan tim sukses cawalkot Makassar lawan dari cawalkot yang didukung korban.
"Jadi pelaku yang berasal dari Makassar hanya satu orang dan sebagai yang menyuruh. Sementara 6 lainnya adalah warga Jakarta dan mereka pembunuh bayaran yang diperintah MNM," kata Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Jumat (13/11/2020).
Menurutnya diketahui MNM membayar ke para pelaku lainnya sebesar Rp 1,5 Juta.
"Ini sebenarnya bayaran uang operasional saja," kata Tubagus.
Meski jumlah bayaran tidak seberapa, dan karena ada percobaan pembunuhan, kata Tubagus maka para pelaku yang disuruh MNM masuk dalam kategori pembunuh bayaran.
Tubagus menjelaskan bahwa motif MNM ingin menghabisi korban karena sakit hati korban telah membuat video di medi sosial yang melecehkan pasangan cawalkot Makassar yang didukung MNM.
"Jadi penusukan di Palmerah, Jakarta Pusat ini, adalah rangkaian dari kegiatan yang ada di Makassar. Karena korban membuat video yang dianggap telah melecehkan pasangan calon yang didukung MNM, membuat MNM sakit hati," papar Tubagus.