Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saan Mustopa: Sandiaga Sosok Tepat Atasi Persoalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  di Masa Pandemi

Enam menteri diganti, ditambah lima wakil menteri hari ini dilantik Presiden Joko Widodo.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Saan Mustopa: Sandiaga Sosok Tepat Atasi Persoalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  di Masa Pandemi
ist
Suasana diskusi daring yang digelar Beranda Ruang Diskusi, Rabu (23/12/2020) 

Dan Budi Gunadi Sadikin, meski dianggap kurang pas sebagai Menteri Kesehatan, dianggap Doli mampu memberikan warna sendiri dalam penanganan pandemi.

“Saat ini fase kedua dalam penanganan pandemi. Bila di fase pertama upayanya supaya tidak terular dan merawat. Sekarang fasenya adalah vaksinasi,” kata dia.

Saat ini, kata dia tantangan vaksinasi tak bisa diatasi dalam setahun dua tahun.

“Ini mesti tepat kapan saat vaksinasi dan pembagiannya di daerah,” kata Doli.

Untuk itu, Budi Gunadi yang sebelumnya Wakil Menteri BUMN dan juga Wakil Ketua Percepatan Ekonomi dalam Penanganan Pandemi Covid-19, dianggap orang yang tepat.

“Sehingga momentum untuk resafel ini tepat. Ada pandemi 10 bulan sudah kita jalani, ada fase vaksinasi, dan ada menteri yang mesti diisi,” jelasnya.

Eko Galgendu, Ketua Umum Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) juga menilai sosok yang menjadi menteri saat ini orang-orang yang tepat.

Berita Rekomendasi

Namun sejumlah orang yang dipilih mesti menunjukkan ide revolusioner, supaya yang dilakukan merupakan terobosan untuk meningkatkan optimistis masyarakat terhadap Indonesia.

"Inilah gaya, memang karakter dan cara berpikir pak Jokowi. Beliau sebagai presiden kalau saya amati khususnya kelebihan beliau di dalam Visi mengenai ekonomi negara ini," tutur Eko. 

Eko mengibaratkan pemikiran Jokowi sebagai pembalap Formula 1 dengan kecepatan yang tinggi. Untuk bisa mengendarai dengan baik, maka pengendara itu tidak boleh terganggu karena harus konsentrasi. 

"Harus benar-benar memiliki tim yang satu Visi. Pastinya tim itu para menteri, kalau nanti ada salah satu pembantunya kurang cermat, kurang paham mengikuti apa yang dipikirkan presiden. Ini bisa memberi masalah," tutur Eko. 

Sebab kecepatan yang tinggi itu perlu memiliki tim yang benar-benar akurat, cermat dan tepat. Sama halnya dengan menjalanlan pemerintahan harus tanggap menghadapi segala persoalan. 

"Sekali kemudian salah satu timnya tak siap dalam memahami. Maka yang terjadi melenceng dari arah dan bisa membawa jatuh," imbuhnya. 

Di sisi lain, masyarakat membutuhkan pemimin berpikiran visioner di dalam memahami perubahan yang ada. Permasalahan bukan hanya di dalam negeri saja, melainkan harus mampu memahami membaca perubahan lain. 

"Sekarang ini perubahan terjadi bukan hanya permasalahan pandemi, tapi sudah lama terjadi perubahan pemikiran politik, secara ekonomi sosial, budaya dan agama. Semuanya dipicu kesombongan dan lupa diri manusia," paparnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas