Perayaan Natal ala Betawi: Simbol Keberagaman di Kampung Sawah
Antarwarga asli Kampung Sawah masih terikat hubungan kerabat, meski agama mereka berbeda-beda
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Eko Sutriyanto
Seorang tokoh masyarakat Kampung Sawah, Jacob Napiun (64) menerangkan kebiasaan gotong royong, menghargai, dan saling menghormati sudah menjadi budaya, bagian dari kehidupan warga Kampung Sawah.
Lokasi rumah ibadah yang berdekatan ini membentuk sebuah segitiga yang berada di tengah-tengah Kampung Sawah.
Warga setempat kerap menyebutnya segitiga emas Kampung Sawah.
"Di tiga rumah ibadah ini pada hari Minggu punya kegiatan yang hampir sama waktunya.
Di Gereja Katolik setengah sembilan, di GKP jam sembilan, di Masjid ada pengajian bulanan rutin, itu juga jam sembilan pagi," kata Jacob.
Aktivitas bersamaan antara tiga rumah ibadah tidak sampai mengganggu satu dengan yang lain.
Kerukunan antar umat beragama sungguh terlihat di Kampung Sawah. Tak jauh dari segitiga emas, terdapat Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Di sana orang yang telah tiada pun hidup berdampingan, antara yang Muslim dan Kristiani. Makam mereka bersebelahan tanpa sekat.
Keberagaman dan berdampingan hingga akhir hayat.
Badan Pusat Statistik Kota Bekasi tahun 2016 mencatat ada 52.512 penduduk di Kampung Sawah.
Ia meliputi 11.982 kepala keluarga, 149 rukun tetangga, dan 23 rukun warga.
Di kampung ini ada 27 masjid, 38 musala, dan 15 gereja.