Harga Kedelai Melambung, Pelaku Usaha Tempe di Ciputat Sepakat Naikkan Harga Jual Mulai Senin
Sejak Oktober 2020, harga kedelai terus meroket, dari mulai normalnya Rp 7.200 per kilogram, kini menjadi Rp 9.200 per kilogram.
Editor: Sanusi
Biaya produksi yang melibatkan pekerja yang harus diupah dan pembelian plastik sebagai pembungkus tempe harus dipikirkannya matang-matang.
Sementara, untung tidak seberapa untuk menafkahi keluarga di rumah.
"Cukup memukul pengusaha, karena kita ini kan banyak pembiayaan, ada bagian kita nyuruh orang kerja, pasti kan nguliin orang kerja juga, itu juga harus digaji. Kita kan berusaha memajukan anak-anak yang nganggur juga kan," ujarnya.
Upaya mogok selama tiga hari juga tidak menunjukkan hasil.
Saat Ade belanja kedelai untuk memulai produksinya lagi hari ini, harga tak kunjung turun.
"Pas saya belanja, 'yang jelas gimana ya saya bingung ngomongnya' katanya, kalau harga kacang sih enggak mungkin turun. Jadi tetap bertahan di situ, sudah sebisa kamu saja jualnya, mau Rp 6.000 mau berapa," ujarnya.
Baca juga: Janji Belikan Ponsel, Ayah di Kendal Jadikan Putri Kandung Pelampiasan Nafsu Bejat Sejak Tahun 2015
Ade dan sesama pelaku usaha tempe lainnya bersepakat menaikkan harga mulai Senin (4/1/2021). Ukuran tempe pun akan kembali seperti semula.
"Kalau mulai Senin besok Rp 6 ribu, jadi kita normalin lagi bungkusannya," pungkasnya.
Pemerintah Pastikan Stok Kedelai untuk Industri Tahu dan Tempe Aman
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tahu dan tempe nasional.
Oleh karena itu, pemerintah menjamin tahu dan tempe tetap tersedia di masyarakat.
Hal ini sekaligus merespons pernyataan Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) yang akan mogok produksi pada 1-3 Januari 2021 lantaran harga kedelai impor yang terus naik.
Baca juga: Produksi Sedang Surplus, Harga Beras Tahun Depan Diyakini Normal
Sekretaris Jenderal Kemendag mengatakan, mereka telah melakukan koordinasi dengan Gakoptindo, di mana para produsen tersebut akan melakukan penyesuaian harga tahu dan tempe dengan harga kedelai impor.
Menurut dia, dari pembahasan kedua pihak diketahui bahwa harga kedelai impor di tingkat perajin mengalami penyesuaian dari Rp 9.000 per kilogram pada November 2020 menjadi Rp 9.300-Rp 9.500 per kilogram pada Desember 2020, atau naik sekitar 3,33 persen-5,56 persen.