Fakta Blusukan Risma, Dikritik Pejabat DKI, Disindir Fahri Hamzah dan Fadli Zon
Risma cukup sibuk blusukan ke sejumlah titik di DKI Jakarta sejak hari pertama bertugas pada Senin (28/12/2020),
Editor: Hasanudin Aco
Terlihat pada cuitan Fadli Zon lainnya, mengomentari twit warganet, @TofaTofa_id, yang menulis tanggapannya soal blusukan Risma.
"Seperti kata pepatah ada gula ada semut,” tulis Fadli.
Dikritik pejabat DKI Jakarta
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai, aksi blusukan Risma lebay.
Menurut Mujiyono, blusukan Risma itu dikemas berlebihan sehingga terlihat tidak elok di mata publik.
"Jangan lebay aja, dikemas berlebihan, norak jadinya. Yang dilakukan Bu Risma termasuk kategori berlebihan," ujar Mujiyono saat dihubungi, Selasa (5/1/2021).
Mujiyono juga menyarankan Risma, jika ingin bertemu gelandangan di Jakarta, jangan mencari di daerah steril seperti Sudirman-Thamrin yang akan jarang terlihat.
"Kalau mau lagi (ketemu gelandangan) sono di Jakarta Barat," kata politisi Demokrat itu.
Mujiyono menjelaskan, di sekitar bantaran Kali Angke masih banyak ditemukan gelandangan karena memang daerah kumuh dan padat penduduk di Jakarta.
Tak hanya itu, Mujiyono secara gamblang mengatakan hal yang dilakukan Risma merupakan gerakan politis untuk mencari citra di tengah masyarakat.
"Sekali lagi saya bilang, apapun aktivitas politik yang dilakukan tokoh politik pasti bernuansa politis," kata Mujiyono.
Tunawisma bukan cuma di Jakarta
Sementara itu, Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menegaskan, masalah gelandangan atau tunawisma bukan hanya ada di Jakarta, tapi juga di seluruh kota besar di Indonesia.
"Saya bukan membela diri. Permasalahan tunawisma itu bukan di Jakarta saja. Ke Surabaya deh, di Medan, di Bandung. Ada enggak kota besar yang enggak ada manusia gerobak?" kata Irwandi saat dihubungi, Selasa.
Irwandi kembali menekankan bahwa pihaknya sudah berkali-kali berusaha menertibkan tunawisma yang ada di wilayah Jakarta Pusat.