Pengakuan Pria yang Ditemui Risma dan Dituding Sebagai Gelandangan Setingan di Medsos
Ia juga mencantumkan narasi yang mengatakan bahwa orang yang ditemui Risma bukan gelandangan.
Editor: Hasanudin Aco
Mengutip Kompas.com, Ngapuli mengatakan tunawisma makin marak ditemui setelah Risma beberapa kali melakukan blusukan di jalanan Jakarta.
Ngapuli pun curiga, tunawisma itu muncul karena mendengar janji Risma yang disampaikan saat blusukan.
"Karena beberapa kali Bu Mensos menginfokan dan akan menjanjikan kepada masyarakat marjinal akan diberikan pekerjaan, diberikan rumah, dan ini agak curiga apakah informasi seperti itu orang yang dari luar Jakarta pada datang ke Jakarta," kata Ngapuli saat dihubungi, Rabu.
Saat melakukan operasi bersama Satpol PP pada Selasa (5/1/2021) malam, Ngapuli menyebutkan pihaknya menjaring 29 tunawisma.
Nantinya, mereka akan didata dan menjalani assesmen oleh psikolog, agar diketahui motif menggelandang di Jakarta.
"Semalam kami bersama Satpol PP menjaring 29 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan semua ditaruh di GOR Tanah Abang," ujarnya.
"Nanti hasil assesmennya tim Psikolog pasti kebaca, kenapa mereka dan ada apa," imbuhnya.
Jika mereka memang benar tunawisma, Ngapuli mengatakan pihaknya akan melakukan pembinaan.
Diketahui, saat Risma melakkan blusukan, ia sempat menjanjikan akan mencarikan pekerjaan pada tunawisma.
“Ikut saya ya Pak, nanti saya carikan Balai. Nanti ada temannya banyak, nanti masih bisa mulung."
"Saya bantu cari kerjaan, supaya bisa makan, supaya bisa tidur, ndak kehujanan,” ungkap Risma sembari mengajak salah seorang pemulung yang terlihat tidur di pinggiran toko, dikutip dari Kompas TV.
Sejumlah Politikus Ikut Bereaksi
Gaya blusukan Mensos Risma turut disorot dan dikomentari oleh sejumlah politikus.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengapresiasi Risma melalui cuitan Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, Rabu (6/1/2021).
Namun, Mardani berharap Risma tak hanya melakukan blusukan di Jakarta.
"Semua menteri yang bekerja perlu diapresiasi. Bu Risma sudah blusukan bagus. Dan karena beliau Menteri Sosial untuk seluruh NKRI, kita tunggu aksi blusukannya di provinsi/daerah lain."
"Jadi tidak adil kalau kebanyakan di DKI. Tapi saya yakin akan ke daerah lain juga," ungkap Mardani.
Sementara itu politikus Partai Gelora Fahri Hamzah ikut mengomentari blusukan Risma.
Fahri meminta staf Risma memberitahu perbedaan jabatan wali kota dan menteri.
“Staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi walikota dan Menteri,” ujar Fahri melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu (6/1/2021).
Fahri menyebut terdapat perbedaan jabatan menteri dengan wali kota pada filosofi, skala, dan juga metode.
"Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota," lanjut Fahri Hamzah.
Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, tak mau kalah. Ia menyinggung gaya pejabat pemerintah blusukan.
Meski tak menyebut nama Mensos Risma, melalui cuitannya Fadli Zon memberikan tanggapan soal blusukan.
Menurut dia blusukan sebagai cara yang bagus untuk melihat lapangan secara langsung jika dilakukan sesuai porsinya.
"Blusukan secara proporsional bagus saja sebagai cara melihat langsung lapangan," tulis Fadli Zon, Selasa (5/1/2021).
"Tapi, kalau kecanduan blusukan maka harus diperiksa jangan-jangan gangguan gila pencitraan,” lanjutnya.