Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Kepala Daerah Siap Jadi yang Pertama Divaksin, Ada yang Terganjal Pernah Positif Covid-19

Sejumlah kepala daerah siap jadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 di wilayahnya, ada beberapa yang terganjal karena pernah positif Covid-19

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Sejumlah Kepala Daerah Siap Jadi yang Pertama Divaksin, Ada yang Terganjal Pernah Positif Covid-19
Lionel BONAVENTURE / AFP
Foto yang diambil pada 7 Oktober 2020 ini menunjukkan jarum suntik pada ilustrasi yang mewakili Covid-19 (novel coronavirus), di Toulouse, Prancis barat daya. 

Ditanya kesediaan divaksin Covid-19, jawaban Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi: Pemimpin itu belakangan.

Sebanyak 11.983 vaksin Covid-19 bakal dialokasikan ke Kota Bekasi.

Vaksin tersebut saat ini diprioritaskan khusus untuk tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, tenaga kesehatan yang telah terdaftar harus bersedia untuk divaksinasi.

"Kalau nakes wajib divaksin, akan baik buat diri dia sendiri maupun bagi orang lain," kata Rahmat saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (TRIBUNNEWS/THERESIA FELISIANI)

Saat ditanyakan siapa orang pertama yang bakal disuntik vaksin di Kota Bekasi, Rahmat menyatakan kesediaannya.

"Kalau ke saya (yang pertama) juga boleh, kapan saja boleh," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, Rahmat lebih memprioritaskan agar vaksin diberikan oleh para tenaga kesehatan.

"Tapi kan harusnya pemimpin itu belakangan, tidak mementingkan kepentingan bahwa pemimpin harus divaksin duluan, sementara nakesnya belakangan. Tinggal melihatnya dari sisi mana," ujar Rahmat.

Mendahulukan nakes untuk divaksin Covid-19, sambung Rahmat, merupakan mandat dari pemerintah pusat sehingga ia pun bersedia apabila divaksin di kesempatan lain.

"Kalau saya sih melihatnya, jangan dianggap nanti takut, yang penting dulu, siapa yang setiap hari berhubungan dengan pandemi. Berarti kan tenaga kesehatan," tutur Rahmat. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas