Ketinggian Banjir Capai 4 Meter, Tim Gabungan Sulit Evakuasi Warga Cipinang Melayu karena Arus Deras
Banjir di Bantaran Kali Sunter, Cipinang Melayu belum surut . Alat berat dikerahkan untuk pengerukan sampah yang ada di Kali Sunter.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Banjir masih terus menggenangi kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, hingga sore hari ini Sabtu (20/2/2021).
Dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV pada Sabtu (20/2/2021), ketinggian banjir paling rendah 50 sentimeter hingga paling tinggi empat meter.
Petugas tim gabungan mengaku kesulitan mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumah.
Selain karena ketinggian air, arus yang deras juga menjadi alasan sulitnya proses evakuasi.
Baca juga: 15 Petugas Pemadam Kebakaran Dikerahkan Pantau Kondisi Banjir di Taman Duta Depok
Baca juga: Soal Banjir DKI, Anies: Jangan Sampai Ada Korban Jiwa
Oleh karena itu, petugas hanya bisa mengevakuasi warga yang berada di 100 meter, sekitar bantaran Sungai Sunter.
Petugas pun mengimbau warga untuk tetap berhati-hati dalam proses evakuasi karena harus melawan arus yang cukup deras.
Diketahui masih ada warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang masih memilih untuk tinggal di kediamannya masing-masing.
Secara persuasif, petugas telah meminta kepada para warga agar berkenan untuk dievakuasi di titik-titik pengungsian yang telah disediakan, mengingat mereka tidak bisa bertahan lama di rumahnya.
Baca juga: Banjir di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan: Dari 200 RT yang Tergenang, 87 RT Telah Surut
Baca juga: Foto-foto Situasi Banjir di Kawasan Pasar Cipulir
Petugas juga memprediksi banjir baru bisa surut dalam waktu yang cukup lama, sekitar dua hingga empat hari.
Tim gabungan telah mengerahkan sedikitnya dua perahu karet dari masing-masing satuan.
Tim gabungan tersebut terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Tim SAR.
Baca juga: Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Tinjau Lokasi Banjir di Jakarta
Baca juga: Banjir di Jakarta, Perhitungan Gubernur Anies Baswedan 6 Jam Air Surut
Mereka telah mengoperasikan perahu karetnya masing-masing untuk membantu mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir di rumahnya.
Setidaknya ada 2.321 warga Cipinang Melayu, yang terdampak banjir kali ini.
Disebutkan juga banjir ini adalah satu diantara yang terbesar sejak Januari 2020 lalu.
Baca juga: Semalam Menginap di Hotel Kawasan Kemang, Kini Warga Terjebak Banjir
Baca juga: Pernyataan Anies Baswedan soal Banjir Jakarta:Curah Hujan Ekstrem hingga Targetkan Surut dalam 6 Jam
Belum Ada Tanda-tanda Penyusutan Air
Perlu diketahui, banjir yang menggenangi kawasan Cipinang Melayu ini masih belum mengalami penyusutan air.
Sejak Sabtu (20/2/2021) pukul 05.00 WIB hingga 15.00 WIB, banjir masih menggenangi kawasan ini di ketinggian 50 sentimeter hingga empat meter.
Baca juga: Anak Kecil di Ciledug Bantu Tutup Knalpot Motor Terobos Banjir, Diberi Imbalan Rp 5 Ribu
Baca juga: UPDATE Banjir Jakarta Siang Ini, Hotel dan Restoran Mewah Terendam hingga Situasi Lalu Lintas
Sejak dini hari tadi disebutkan oleh petugas, air mulai naik meninggi tiba-tiba.
Sehingga tidak ada pompa air yang digunakan untuk membantu proses penyurutan air.
Namun saat ini sudah ada alat berat yang digunakan untuk mengangkut sampah yang menyumbat aliran Sungai Sunter.
Baca juga: Jakarta Dikepung Banjir, Gubernur Anies Tinjau Pintu Air Manggarai, Minta Jajaran Sigap
Baca juga: Jalan TB Simatupang Banjir, Arus Lalu Lintas Menuju Ragunan Ditutup Sementara
Disebutkan yang menjadi penyebab meluapnya Sungai Sunter di antaranya adalah curah hujan yang tinggi.
Ditambah dengan adanya hantaran air dari hulu sungai membuat air menjadi meluap dan menggenangi pemukiman warga.
Selain itu keberadaan banyak sampah di sungai juga menjadi penyebab terjadinya banjir di Cipinang Melayu ini.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)