Anies Baswedan Sebut Tergenangnya Jalan Sudirman Akibat Kiriman Air dari Depok Lewat Kali Krukut
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyebab genangan di sisi Jalan Sudirman, Jakarta Pusat akibat luapan air dari Kali Krukut.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyebab genangan di sisi Jalan Sudirman, Jakarta Pusat akibat luapan air dari Kali Krukut.
Hal tersebut dikatakan Anies Baswedan saat memantau genangan di kawasan Jalan Sudirman dekat Pintu Air Sudirman Atmaja, Jakarta Pusat, Sabtu (20/2//2021) sore.
Menurut Anies Baswedan aliran kali Krukut meluap bukan hanya di Jalan Sudirman, tetapi juga di Jalan Kemang, Jalan Widya Chandra, serta Jalan Tendean.
Luapan Kali Krukut ini ditengarai menampung pertambahan debit air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Jakarta Kebanjiran, 1.361 Jiwa Mengungsi, Ini Penyebabnya Menurut Gubernur Anies
Artinya penambahan debit air bukan dari hujan lokal di kawasan Kemang atau Jalan Sudirman, melainkan kawasan antara hulu dan Jakarta.
“Jadi curah hujan yang terjadi di kawasan hulu Kali Krukut yang melintang melintasi Jalan Jendral Sudirman. Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari. Kemudian lintas airnya melewati dua sungai, satu kali Mampang dan dua Kali Krukut. Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI. Lalu mengalir ke Sudirman. Jadi saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok,” kata Anies.
Baca juga: Banjir di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan: Dari 200 RT yang Tergenang, 87 RT Telah Surut
“Biasanya kalau hujannya di pegunungan (Daerah Bogor) airnya akan lewat Kali Ciliwung, tapi kalau terjadinya hujan deras di kawasan tengah (sekitar Depok) maka lewat ke sungai aliran tengah, yakni kali Krukut ini,” lanjut dia.
Anies Baswedan menambahkan saat ini seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai dan mengerahkan pompa mobile baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran kali Krukut untuk selanjutnya dialirkan ke Banjir Kanal Barat (BKB).
Meskipun harus menunggu karena BKB masih menampung kiriman air dari daerah hulu.
Baca juga: Gubernur Anies Baswedan dan Banjir di Cipinang Melayu
“Sesudah ini air akan mengalir ke Banjir Kanal Barat. Banjir Kanal Barat permukaan airnya masih tinggi. Karena air dari Sungai Ciliwung masih mengalir masuk ke kota. Jadi saat ini memang Jakarta sore ini, masih menerima aliran dari kawasan Selatan . Itu Depok maupun puncak. Kalau itu sudah reda InsyaAllah lebih terkendali,” jelasnya.
Sementara itu Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo dalam kesempatan yang sama mengimbau pengendara dan warga untuk tidak khawatir melintasi Jalan Sudirman, karena yang terdampak genangan hanya sedikit di sisi badan jalan.
Ketinggian air menurutnya hanya berkisar 20-30 cm dan aman dilalui kendaraan baik roda 2 maupun roda 4.
“Sebetulnya masyarakat tidak perlu khawatir untuk melintasi karena sebetulnya ketinggian air di jalanan hanya sekitar 20-30 cm dan itu bisa dilintasi. Makanya kami tempatkan anggota bersama teman-teman dari Dishub DKI Jakarta untuk berada di tengah, untuk meyakinkan kepada para pengemudi bahwa jalan tersebut masih bisa dilewati,” katanya.
Usai meninjau genangan di daerah Jalan Sudirman, Anies melanjutkan peninjauan ke kawasan Kemang, guna melihat proses penyedotan air dengan pompa mobile di aliran Kali Krukut yang menjadi penyebab genangan di Kemang dan beberapa titik lainnya di Jakarta.