Kabut Turun di Serpong Tangsel, Warga Heboh Foto dan Rekam, Begini Penjelasan BMKG
BMKG buka suara fenomena kabut turun di Serpong Tangsel, menurut BMKG hal langka itu masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Penulis: Theresia Felisiani
TribunJakarta.com menghubungi BMKG Tangsel untuk mendapatkan penjelasan terkait fenomena kabut itu.
Yanuar Henry Pribadi, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangsel, mengatakan, turunnya kabut karena suhu udara yang rendah beberapa hari belakangan.
"Kemungkinan besar memang karena suhu udara beberapa hari belakangan ini menurun sehingga bisa jadi kabut ini terjadi," jelas Yanuar.
Baca juga: Kisah Avanza Tersesat di Gunung Putri Majalengka, Langgar Pantangan Ini Saat Cuaca Berkabut
Baca juga: Dicopot Karena Kerumunan Petamburan, Eks Kapolda Metro dan Eks Wali Kota Jakpus Dapat Jabatan Baru
Suhu udara yang rendah mengakibatkan tingkat kelembapan tinggi.
Yanuar mengatakan, pada pukul 07.00 WIB, tingkat kelembapan kawasan Serpong mencapai 91%.
"Terpantau suhu udara dalam tiga hari ke belakang ini berkisar antara 24-31 derajat celcius dengan kelembapan di pagi hari tadi jam 7 pagi sebesar 91%. Keadaan udara yang lembap inilah memungkinkan terjadinya kabut tersebut," kata Yanuar.
Fenomena Tangsel Berkabut Diperkirakan Masih akan Terjadi
BMKG menyebut fenomena turun kabut yang terjadi di kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) diperkirakan masih akan terjadi sampai beberapa hari ke depan.
Yanuar Henry Pribadi, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangsel, memperkirakan, kabut masih akan turun di kawasan BSD Serpong beberapa hari ke depan.
Namun potensinya kecil karena suhu udara semakin tinggi dan kelembapan berkurang.
"Kemungkinan masih ada potensinya tetapi sudah tidak besar lagi karena menjelang akhir Februari potensi hujan semakin menurun," kata Yanuar.
Yanuar menjelaskan, turunnya kabut disebabkan suhu udara yang rendah beberapa hari belakangan.
"Kemungkinan besar memang karena suhu udara beberapa hari belakangan ini menurun sehingga bisa jadi kabut ini terjadi," jelas Yanuar.
Suhu udara yang rendah mengakibatkan tingkat kelembapan tinggi.
Yanuar mengatakan, pada pukul 07.00 WIB, tingkat kelembapan kawasan Serpong mencapai 91%. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)